Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Israel, Negara-Negara Arab Perdalam Kerja Sama Jelang Kunjungan Biden

Mediaindonesia.com
27/6/2022 20:42
Israel, Negara-Negara Arab Perdalam Kerja Sama Jelang Kunjungan Biden
Yael Lempert.(AFP/Mazen Mahdi.)

AMERIKA Serikat, Israel, dan empat negara Arab sepakat untuk kerja sama lebih erat dan pertemuan tahunan para menteri luar negeri pada Senin (27/6). Pertemuan itu tepat dua minggu sebelum kunjungan pertama Presiden Joe Biden ke Timur Tengah.

Bahrain, tuan rumah perundingan enam arah, Uni Emirat Arab, dan Maroko membuka hubungan dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS pada 2020. Mesir berdamai dengan negara Yahudi itu pada 1979.

Pertemuan Senin itu mengikuti pertemuan puncak para menteri luar negeri di gurun Negev pada Maret lalu dan menjelang kunjungan Biden ke Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan Arab Saudi dari 13 hingga 16 Juli. "Kami mencoba membangun kerangka regional baru dan inisiatif nyata yang dapat memperkuat forum Negev," kata Yael Lempert, Asisten Deputi Utama Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat.

Baca juga: Pembicaraan Iran dengan AS tentang Sanksi Nuklir Akhir Pekan Ini

Kelompok kerja akan menelusuri kerja sama di enam bidang, termasuk keamanan, energi bersih, serta ketahanan pangan dan air. Pernyataan bersama juga menyatakan dukungan kelompok tersebut untuk penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik Palestina-Israel.

"Ini pendekatan yang sangat holistik untuk mencoba memajukan tujuan membangun arsitektur baru yang benar-benar memiliki hasil yang berarti," kata Lempert kepada wartawan. Menteri luar negeri dari enam negara itu diharapkan bertemu setiap tahun dan pembicaraan tingkat menteri berikutnya akan berlangsung akhir tahun ini.

Pertemuan Manama menjadi bagian dari kesibukan kegiatan diplomatik di kawasan itu menjelang kunjungan Biden yang dianggap Washington sebagai dorongan untuk hubungan regional. Presiden AS telah menuai kritik keras atas perjalanan tersebut yang bertentangan dengan deskripsinya tentang Arab Saudi sebagai paria akibat pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh agen Saudi pada 2018.

Baca juga: Pendukung Kesepakatan Abraham Berkumpul di Bahrain setelah Pertemuan Israel

Kunjungannya ke pengekspor minyak utama dunia itu menyusul kenaikan tajam harga minyak mentah sejak invasi Rusia ke Ukraina. Ini menyebabkan penderitaan bagi pemilih AS dan ekonomi di seluruh dunia.

Di antara banyak kunjungan resmi, penguasa de facto Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman pekan lalu berada di Turki untuk pertama kali sejak pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. Perdana Menteri Irak pun berada di Arab Saudi dan Iran. 

Emir Qatar mengunjungi Kairo untuk pertama kali sejak kedua negara memulihkan hubungan menyusul keretakan yang dipimpin Saudi. Pada Senin, bendera Mesir berkibar di ibu kota Bahrain menjelang kunjungan Presiden Abdel Fattah al-Sisi yang diharapkan di kerajaan itu setelah perjalanan ke Oman. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya