Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH barikade di antara demonstran dan pasukan keamanan saat protes berlanjut di tengah kebuntuan antara pemerintah Presiden Guillermo Lasso dan sebagian besar demonstran pribumi yang menuntut diakhirinya tindakan darurat, di Quito, Ekuador, Minggu (26/6).
Kementerian energi Ekuador memperingatkan produksi minyak telah mencapai tingkat kritis dan dapat dihentikan seluruhnya dalam waktu 48 jam jika protes dan penghalang jalan terus berlanjut di negara Amerika Selatan yang dilanda krisis itu.
Hampir dua minggu protes yang dipimpin kelompok pribumi terhadap kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup telah melumpuhkan transportasi di Ekuador, dengan penghalang jalan didirikan di 19 dari 24 provinsi negara kaya minyak itu. "Produksi minyak berada pada tingkat kritis," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Lasso Dilantik Sebagai Presiden Ekuador
“Jika situasi ini berlanjut, produksi minyak negara itu akan dihentikan dalam waktu kurang dari 48 jam karena vandalisme, penyitaan sumur minyak dan penutupan jalan telah mencegah pengangkutan peralatan dan solar yang diperlukan untuk menjaga operasi tetap berjalan.”
"Hari ini angka menunjukkan penurunan lebih dari 50 persen" dalam produksi yang, sebelum protes, sekitar 520.000 barel per hari, kata kementerian itu.
Ekonomi Ekuador sangat bergantung pada pendapatan minyak, dengan 65% dari output diekspor dalam empat bulan pertama di 2022. Diperkirakan 14.000 pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi nasional, kebanyakan dari mereka di Quito.
Kekurangan sudah dilaporkan di ibu kota negara itu, di mana harga melonjak. Kekerasan antara polisi dan demonstran dilaporkan telah menewaskan lima orang, sementara sekitar 500 orang terluka, menurut berbagai sumber.
Kerugian ekonomi publik-swasta dari protes mencapai USD500 juta, menurut Menteri Produksi Julio Jose Prado. “Setiap hari tambahan downtime mewakili kerugian USD40 hingga USD50 juta,” katanya.
Kerugian keseluruhan sejak protes dimulai termasuk 8,5 juta liter susu senilai USD13 juta, serta USD90 juta barang-barang pertanian dan peternakan. Sementara itu, industri pariwisata melihat pembatalan meningkat hingga 80%, dengan kerugian setidaknya USD50 juta.
Selain itu, “di sektor pertanian bunga, penutupan selama 12 hari mengakibatkan kerugian sebesar USD30 juta dan kerusakan pada truk dan pertanian,” kata Prado. (France24/OL-13)
Baca Juga: AS Ajak Sekutunya Bersama-sama Melawan Rusia
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Presiden AS Donald Trump menyatakan tidak punya pilihan selain menurunkan Garda Nasional ke Los Angeles.
Jaksa Agung Rob Bonta dan Gubernur California Gavin Newson menggugat pemerintahan Trump atas pengerahan Garda Nasional ke Los Angeles.
Aksi dilakukan setelah dua warga ditetapkan sebagai tersangka penambang emas ilegal di lahan milik Perhutani.
MASSA unjuk rasa ojek online (ojol) telah membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa demo ojol mulai bubar dengan tertib sekitar pukul 17.45 WIB.
Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional karena banyaknya kejahatan yang dilakukan.
Ade Ary menjelaskan sekitar pukul 16.12 WIB, massa aksi di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved