Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH barikade di antara demonstran dan pasukan keamanan saat protes berlanjut di tengah kebuntuan antara pemerintah Presiden Guillermo Lasso dan sebagian besar demonstran pribumi yang menuntut diakhirinya tindakan darurat, di Quito, Ekuador, Minggu (26/6).
Kementerian energi Ekuador memperingatkan produksi minyak telah mencapai tingkat kritis dan dapat dihentikan seluruhnya dalam waktu 48 jam jika protes dan penghalang jalan terus berlanjut di negara Amerika Selatan yang dilanda krisis itu.
Hampir dua minggu protes yang dipimpin kelompok pribumi terhadap kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup telah melumpuhkan transportasi di Ekuador, dengan penghalang jalan didirikan di 19 dari 24 provinsi negara kaya minyak itu. "Produksi minyak berada pada tingkat kritis," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Lasso Dilantik Sebagai Presiden Ekuador
“Jika situasi ini berlanjut, produksi minyak negara itu akan dihentikan dalam waktu kurang dari 48 jam karena vandalisme, penyitaan sumur minyak dan penutupan jalan telah mencegah pengangkutan peralatan dan solar yang diperlukan untuk menjaga operasi tetap berjalan.”
"Hari ini angka menunjukkan penurunan lebih dari 50 persen" dalam produksi yang, sebelum protes, sekitar 520.000 barel per hari, kata kementerian itu.
Ekonomi Ekuador sangat bergantung pada pendapatan minyak, dengan 65% dari output diekspor dalam empat bulan pertama di 2022. Diperkirakan 14.000 pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi nasional, kebanyakan dari mereka di Quito.
Kekurangan sudah dilaporkan di ibu kota negara itu, di mana harga melonjak. Kekerasan antara polisi dan demonstran dilaporkan telah menewaskan lima orang, sementara sekitar 500 orang terluka, menurut berbagai sumber.
Kerugian ekonomi publik-swasta dari protes mencapai USD500 juta, menurut Menteri Produksi Julio Jose Prado. “Setiap hari tambahan downtime mewakili kerugian USD40 hingga USD50 juta,” katanya.
Kerugian keseluruhan sejak protes dimulai termasuk 8,5 juta liter susu senilai USD13 juta, serta USD90 juta barang-barang pertanian dan peternakan. Sementara itu, industri pariwisata melihat pembatalan meningkat hingga 80%, dengan kerugian setidaknya USD50 juta.
Selain itu, “di sektor pertanian bunga, penutupan selama 12 hari mengakibatkan kerugian sebesar USD30 juta dan kerusakan pada truk dan pertanian,” kata Prado. (France24/OL-13)
Baca Juga: AS Ajak Sekutunya Bersama-sama Melawan Rusia
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Akan terus berlangsungkah perlawanan rakyat terhadap kekuasaannya yang tinggal dua bulan lagi berakhir?
Formula penghitungan kenaikan upah menggunakan PP No 51/2023 hanya akan membuat upah buruh naik 0,5% pada 2024.
Serikat buruh akan memastikan bahwa Pj Gubernur tidak mengubah rekomendasi kenaikan UMK dari wali kota dan bupati.
Mereka bergerak ke kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung untuk bergabung bersama buruh dari daerah lainnya seperti Cianjur, Sukabumi, Depok dan Bogor.
Dalam aksi turun ke jalan di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (26/2), mahasiswa mengecam keputusan politik pemerintah yang menghasilkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved