Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

NATO Peringatkan Perang di Ukraina Bisa Berlangsung Lama

 Nur Aivanni
19/6/2022 13:23
NATO Peringatkan Perang di Ukraina Bisa Berlangsung Lama
Tentara Rusia mengawasi kapal-kapal dan berpatroli di Berdyansk, Ukraina, Selasa (14/6/2022)(Yuri KADOBNOV / AFP)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg, pada Minggu (19/6), mengatakan bahwa perang di Ukraina bisa berlangsung bertahun-tahun dan pasukan Ukraina menghadapi serangan Rusia yang intensif setelah eksekutif Uni Eropa merekomendasikan bahwa Kyiv harus diberikan status kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut.

Dikutip oleh surat kabar Jerman Bild am Sonntag, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pasokan persenjataan canggih untuk pasukan Ukraina akan meningkatkan peluang untuk membebaskan wilayah Donbas timur dari kendali Rusia.

"Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Kita tidak boleh menyerah dalam mendukung Ukraina," katanya. "Bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya untuk dukungan militer, juga karena kenaikan harga energi dan pangan," sambungnya.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang mengunjungi Kyiv pada Jumat, membuat komentar serupa tentang perlunya mempersiapkan perang yang panjang dalam sebuah opini untuk surat kabar Sunday Times London.

Baca juga: PM Inggris Tawarkan Pelatihan Militer untuk Pasukan Ukraina

Saat berbicara kepada wartawan pada Sabtu (18/6), dia menekankan perlunya menghindari kelelahan Ukraina dan dengan pasukan Rusia bergerak maju inci demi inci, agar sekutu menunjukkan kepada Ukraina bahwa mereka ada di sana untuk mendukung mereka untuk waktu yang lama.

Dalam opini itu, dia mengatakan itu berarti memastikan Ukraina menerima senjata, peralatan, amunisi dan pelatihan lebih cepat daripada penjajah.

"Waktu adalah faktor penting," kata Johnson. "Semuanya akan tergantung pada apakah Ukraina dapat memperkuat kemampuannya untuk mempertahankan tanahnya lebih cepat daripada Rusia dapat memperbarui kapasitasnya untuk menyerang," tuturnya.

Ukraina menerima dorongan yang signifikan pada Jumat ketika Komisi Eropa merekomendasikan agar diberikan status kandidat UE. Itu adalah hal yang diperkirakan akan disetujui oleh negara-negara Uni Eropa pada pertemuan puncak pekan ini.

Di medan perang Ukraina, serangan Rusia semakin intensif. Dikatakan militer Ukraina, Sievierodonetsk, target utama dalam serangan Moskow untuk merebut kendali penuh atas wilayah timur Luhansk, sekali lagi berada di bawah tembakan artileri berat dan roket ketika pasukan Rusia menyerang daerah-daerah di luar kota industri itu.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengakui pasukannya mengalami kemunduran militer di pemukiman Metolkine, tepat di sebelah tenggara Sievierodonetsk.

"Sebagai akibat dari tembakan artileri dan serangan, musuh berhasil sebagian di desa Metolkine, mencoba untuk mendapatkan posisi," katanya dalam sebuah unggahan di Facebook pada Sabtu (18/6) malam.

Kantor berita Rusia Tass, mengutip sumber yang bekerja untuk separatis yang didukung Rusia, mengatakan banyak pejuang Ukraina telah menyerah di Metolkine.

Di barat laut, beberapa rudal Rusia menghantam pabrik gas di distrik Izium, dan roket Rusia menghujani pinggiran kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menghantam sebuah bangunan kota dan memicu kebakaran di satu blok apartemen, tetapi tidak menimbulkan korban, menurut pihak berwenang Ukraina.

Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan penembakan lokasi lebih jauh ke barat di Poltava dan Dnipropetrovsk.

Pada Sabtu (18/6), mereka mengatakan tiga rudal Rusia menghancurkan depot penyimpanan bahan bakar di kota Novomoskovsk, yang melukai 11 orang dan satu orang dalam kondisi kritis.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia dalam misi pengintaian di dekat kota Krasnopillya telah dipukul mundur dengan banyak korban pada Sabtu. (CNA/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya