Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
NEGOSIATOR Amerika Serikat di Iran memperingatkan pada Rabu (25/5) bahwa kemungkinan besar pembicaraan akan gagal untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. Ia bersumpah tidak akan berhenti menekan jika Teheran berpegang teguh pada tuntutannya.
Rob Malley, yang memimpin lebih dari satu tahun pembicaraan tidak langsung dengan Iran di Wina, tetap mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden masih mendukung perjanjian nuklir 2015 dan siap untuk mencabut sanksi jika mencapai kesepakatan. "Mulai hari ini kemungkinan negosiasi berhasil lebih rendah daripada kemungkinan kegagalan. Itu karena tuntutan Iran yang berlebihan dan tidak akan kami abaikan," kata Malley kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan menolak tuntutan yang melampaui cakupan JCPOA, nama resmi untuk Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action). "Kami sepenuhnya siap untuk hidup dengan dan menghadapi kenyataan itu jika itu pilihan Iran," kata Malley.
Dia kemungkinan merujuk pada tuntutan negara para ulama itu untuk menghapus daftar hitam teroris elite Garda Revolusi. Tuntutan itu ditolak oleh Biden dan ditentang keras oleh banyak orang di Kongres.
Namun Malley menjelaskan bahwa Biden tidak mendukung aksi militer layaknya opsi yang dengan keras dipikirkan oleh Israel. Negara Yahudi itu dicurigai sebagai dalang pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran.
Baca juga: Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan Unit Penelitian Pertahanan Iran
"Semua opsi ada di atas meja," kata Malley, sambil menambahkan bahwa aksi militer hanya akan mementahkan kembali program nuklir Iran. Merujuk pada sejarah perang AS di Timur Tengah, Malley berkata, "Kami tahu itu mahal."
"Namun mari kita berhenti di sini. Satu-satunya solusi di sini yakni solusi diplomatik."
Malley, bagaimanapun, memperingatkan tekanan ekonomi yang lebih besar jika pembicaraan gagal. Amerika Serikat akan mendapat dukungan dari Eropa, tidak seperti di bawah mantan presiden Donald Trump.
Departemen Keuangan mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya memberlakukan sanksi pada jaringan yang didukung oleh Garda Revolusi dan pejabat Rusia yang mengirimkan minyak senilai ratusan juta dolar yang bertentangan dengan sanksi sepihak AS. JCPOA--ditengahi kelompok di bawah Presiden Barack Obama saat itu dengan restu dari kekuatan Eropa, Rusia, dan Tiongkok--menjanjikan bantuan ekonomi bagi Iran.
Malley mengatakan bahwa pendekatan Trump terbukti gagal. Ini karena Iran meningkatkan kinerja nuklir sejak penarikan AS.
Senator termasuk beberapa dari Partai Demokrat Biden menyuarakan kejengkelan. Menteri Luar Negeri Antony Blinken memperingatkan pada Januari bahwa hanya beberapa minggu tersisa sebelum Iran maju ke titik bahwa JCPOA tidak lagi menguntungkan. "Kami terus menunggu dan berharap tetapi harapan bukanlah strategi keamanan nasional," kata Senator Bob Menendez, ketua komite Partai Demokrat. Menendez mengatakan Iran telah meyakinkan dunia bahwa Amerika Serikat menginginkan JCPOA lebih dari yang diinginkan rezim Iran.
Baca juga: Israel Akui Berada di Balik Pembunuhan Kolonel Iran
Malley menjawab bahwa penilaian teknis tetap bahwa, "Manfaat nonproliferasi dari kesepakatan itu sepadan dengan keringanan sanksi yang akan kami berikan." Dia juga mengkritik keras terhadap tindakan tegas Iran terhadap protes baru-baru ini terhadap langkah-langkah penghematan.
"Saya tidak berpikir ini rezim kuat yang ingin menghindari sanksi," kata Malley. "Ini rezim di bawah tekanan dan itu karena salah urusnya sendiri dan sanksi kami." (AFP/OL-14)
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah hal itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved