AS Ultimatum Turki Atas Suriah Utara

Cahya Mulyana
25/5/2022 10:35
AS Ultimatum Turki Atas Suriah Utara
Ilustrasi(AFP)

Amerika Serikat memperingatkan Turki agar tidak meluncurkan operasi militer di Suriah utara. Pasalnya serdadu Washington di wilayah tersebut dapat menjadi sasaran serangan.

Itu menanggapi rencana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang akan segera meluncurkan operasi militer baru ke Suriah utara untuk menciptakan zona keamanan sepanjang 30 kilometer (19 mil) di sepanjang perbatasan.

"Kami sangat prihatin dengan laporan dan diskusi tentang potensi peningkatan aktivitas militer di Suriah utara dan, khususnya, dampaknya terhadap penduduk sipil," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

AS, kata dia, mengutuk setiap eskalasi di Suriah. "Kami mendukung pemeliharaan jalur gencatan senjata saat ini," katanya.

Turki telah meluncurkan tiga serangan ke Suriah sejak 2016 yang ditujukan untuk menghancurkan pejuang Kurdi Suriah yang membantu AS melawan kelompok Islamic State (IS). Turki melancarkan serangan terakhir pada Oktober 2019 ketika Presiden AS saat itu Donald Trump, setelah pembicaraan dengan Erdogan, mengatakan bahwa pasukan AS telah menyelesaikan misi mereka di Suriah dan akan mundur.

Di tengah reaksi bahkan dari beberapa sekutu Trump, wakil presiden AS saat itu Mike Pence terbang ke Turki dan mencapai kesepakatan dengan Erdogan yang menyerukan jeda pertempuran.

“Kami berharap Turki memenuhi pernyataan bersama Oktober 2019, termasuk menghentikan operasi ofensif di timur laut Suriah. Kami mengakui kekhawatiran keamanan Turki yang sah di perbatasan selatan Turki. Tetapi setiap serangan baru akan semakin merusak stabilitas regional dan membahayakan pasukan AS dalam kampanye koalisi melawan IS," kata Price. (France24/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya