Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA Penjaga Revolusioner (Revolutionary Guards) Iran mengatakan pada Kamis (21/4) mereka tidak akan berhenti menuntut balas atas seorang jenderal top mereka yang terbunuh dalam serangan AS. Ini menjadi salah satu syarat untuk mengakhiri sanksi. Ini titik perdebatan dalam pembicaraan nuklir.
Iran telah terlibat selama satu tahun dalam negosiasi dengan Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan Tiongkok secara langsung, dan Amerika Serikat secara tidak langsung, untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015, yang dikenal sebagai rencana aksi komprehensif bersama (JCPOA). Jenderal Qasem Soleimani, yang memimpin Angkatan Quds, lengan operasi Penjaga Revolusioner di luar negeri, tewas dalam serangan drone AS di ibu kota Irak Baghdad pada Januari 2020.
"Musuh meminta kami beberapa kali untuk melupakan pembalasan darah Qasem Soleimani agar mengangkat beberapa sanksi, tetapi ini fantasi," kata Kepala AL Guards Laksamana Alireza Tangsiri, dikutip oleh situs web berita Guards. Guards merupakan pasukan ideologis militer Iran.
Mantan Presiden AS Donald Trump memerintahkan Soleimani dibunuh. Iran menanggapi pembunuhannya dengan menembakkan rudal beberapa hari kemudian di pangkalan Irak yang menampung tentara AS sehingga menyebabkan cedera.
Baca juga: Kepala Pasukan Quds IRGC Iran Bicara Hizbullah dan Houthi
Pada 2018, dua tahun sebelum pembunuhan Soleimani, AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir dan mengenakan sanksi kepada Iran. Ini mendorong Teheran mundur dari komitmennya.
Di antara poin perdebatan yang tersisa yaitu permintaan Teheran untuk menghapus Penjaga Revolusioner dari daftar teror AS. Sanksi itu dikenakan oleh Trump setelah ia menarik diri dari perjanjian nuklir. Sayap kanan politisi AS dan Israel memperingatkan Washington terhadap pencabutan sanksi kepada Guards.
Iran pekan ini mengatakan bahwa masalah teknis dalam negosiasi untuk memulihkan perjanjian nuklir telah diselesaikan. Namun masalah politik masih bertahan.
Baca juga: Tuding Agresi Zionis, Iran Janjikan Bantuan Baru untuk Palestina
"Kami berulang kali menekankan (ke Washington) bahwa Iran tidak mau meninggalkan garis merahnya," kata Menteri Luar Negeri Iran Amir-Abdollahian, Kamis, tanpa memberikan perincian lebih lanjut. Pada Senin, juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, "Para pelaku, pejabat, kaki tangan, dan penasihat dalam kematian Soleimani tidak akan dihukum, tetapi orang-orang ini harus dibawa ke pengadilan." (AFP/OL-14)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Uji coba nuklir Korea Utara mencapai yang terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Hingga saat ini terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir.
Moskow membantah klaim Amerika Serikat bahwa pihaknya telah melanggar perjanjian pembatasan senjata nuklir jarak sedang.
Iran berencana untuk mengirimkan tiga kendaraan udara ke luar angkasa.
Pekan ini, Kim mengunjungi Beijing, Tiongkok, dengan menggunakan moda transportasi kereta api. Kedatangannya bertujuan menegaskan kembali peran Tiongkok dalam proses negosiasi nuklir.
AMERIKA Serikat dan Rusia menangguhkan perjanjian senjata nuklir, Sabtu (2/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved