Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Legislator AS Kunjungi Taiwan, Tiongkok Sebut Tindak Provokasi

Cahya Mulyana
16/4/2022 12:49
Legislator AS Kunjungi Taiwan, Tiongkok Sebut Tindak Provokasi
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (keenam dari kanan) berpose bersama US Senator Lindsey Hraham (keenam dari kiri) di Istana Presiden Taiwan.(Handout / Taiwan Presidential Office / AFP)

TIONGKOK menunjukan kemarahannya kepada Taiwan dengan meluncurkan sejumlah pesawat perang. Aksi tersebut merupakan tanggapan atas kunjungan sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat ke Taiwan.

Beijing menyebutkan agenda tersebut tidak lebih dari sebuah provokasi yang direncanakan Washington dan Taipei.

Militer Tiongkok  punmenerbangkan fregat, pengebom, dan pesawat tempur ke Laut China Timur dan daerah sekitar Taiwan, kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat pada Jumat, (15/4) tak lama setelah para legislator AS menggelar konser konferensi pers di Taipei.

“Operasi ini sebagai tanggapan atas rilis sinyal yang salah baru-baru ini oleh Amerika Serikat mengenai masalah Taiwan,” katanya.

“Tindakan dan trik buruk Washington benar-benar sia-sia dan sangat berbahaya. Mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri,” katanya.

Baca juga: Obati Ketakutan Invasi, Taiwan Gelar Latihan Militer

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan kunjungan itu dapat menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut di Selat Taiwan.

Enam legislator Washington yang hadir termasuk Senator Republik Lindsey Graham dan Senator Demokrat Bob Menendez, yang memimpin Komite Hubungan Luar Negeri Senat, bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Kunjungan dua hari yang sebelumnya tidak diumumkan itu terjadi ketika ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina.

Taiwan telah lama berada di antara beberapa titik pertikaian antara AS dan Tiongkok, yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya dan menentang setiap pertukaran resmi antara pemerintah Taiwan dan pemerintah asing lainnya.

Dalam panggilan video dengan Presiden AS Joe Biden pada Maret, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan masalah Taiwan perlu ditangani dengan benar untuk menghindari efek negatif pada hubungan antara kedua negara.

“Beberapa individu di Amerika Serikat mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan, dan itu sangat berbahaya,” kata Xi kepada Biden, seperti dilansir media pemerintah Tiongkok saat itu.

Graham mengatakan kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen selama pertemuan delegasi dengannya bahwa perang di Ukraina dan perilaku provokatif oleh Tiongkok telah menyatukan pendapat AS dengan cara yang tidak terlihat sebelumnya.

“Meninggalkan Taiwan berarti mengabaikan demokrasi dan kebebasan. Ada reaksi yang berkembang di dunia terhadap premanisme – terhadap orang-orang jahat.”

“Dengan Taiwan yang memproduksi 90 persen produk semikonduktor kelas atas dunia, ini adalah negara yang memiliki signifikansi, konsekuensi, dan dampak global, dan oleh karena itu harus dipahami bahwa keamanan Taiwan memiliki dampak global,” paparnya.

Sementara itu Tsai Ing-wen menyambut baik kunjungan anggota parlemen Amerika dan berharap itu akan membantu untuk lebih memperdalam kerja sama AS-Taiwan.

“Invasi Rusia ke Ukraina telah membuktikan bahwa demokrasi harus memperkuat aliansi mereka dan secara kolektif kita dapat mempertahankan diri dari ancaman yang ditimbulkan oleh negara-negara otoriter yang berusaha mengganggu perdamaian regional,” katanya. (Aljazeera/Cah/Ol-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya