Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 Melonjak, Shanghai Lakukan Lockdown Lebih Luas

Nur Aivanni
30/3/2022 10:22
Kasus Covid-19 Melonjak, Shanghai Lakukan Lockdown Lebih Luas
Petugas mengirim bantuan sayuran kepada warga yang wilayahnya di-lockdown di Distrik Jing'an, Kota Shanghai, Tiongkok, Selasa (29/3).( Hector RETAMAL / AFP)

KOTA Shanghai, Tiongkok, pada Rabu (30/3), memperluas penguncian atau lockdown ke beberapa bagian barat kota. Langkah tersebut diambil lebih awal dari yang dijadwalkan ketika kota itu melaporkan total 5.982 kasus baru.

Pusat keuangan Shanghai yang berpenduduk 26 juta orang itu memasuki hari ketiga penguncian yang diberlakukan oleh otoritas dengan membagi kota di sepanjang Sungai Huangpu, yang memisahkan pusat bersejarah dari distrik keuangan dan industri timur Pudong untuk melakukan tes.

Sementara itu, penduduk di timur telah dikunci sejak Senin (28/3), mereka yang berada di barat secara resmi dijadwalkan untuk memulai penguncian selama empat hari mereka pada Jumat.

Namun, distrik barat daya kota itu, Minhang, rumah bagi lebih dari 2,5 juta orang, mengumumkan pada Selasa (29/3) malam bahwa mereka akan menangguhkan layanan bus umum hingga 5 April 2022.

Baca juga: Shanghai Dilanda Panic Buying karena Covid-19 Meningkat

Beberapa penduduk yang tinggal di distrik barat juga pada Selasa (29/3) menerima pemberitahuan dari komite perumahan mereka bahwa mereka akan dilarang meninggalkan kompleks mereka selama tujuh hari ke depan.

Adapun alasannya, seperti karena pengendalian pandemi atau ada tetangga yang telah melakukan kontak dekat dengan orang yang positif covid-19.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua warga! Kami akan segera melanjutkan kehidupan normal, tetapi dalam periode waktu berikutnya kami meminta semua orang untuk mematuhi langkah-langkah pengendalian pandemi, tidak berkumpul dan mengurangi pergerakan," kata salah satu pemberitahuan.

Kota itu melaporkan rekor 5.656 kasus covid-19 tanpa gejala dan 326 kasus bergejala untuk 29 Maret, naik dari 4.381 kasus baru tanpa gejala dan 96 kasus baru dengan gejala pada Senin.

Penguncian tersebut juga telah mengguncang produksi mobil di kota tersebut, ketika dua pemasok utama, Aptiv dan Thyssenkrupp bergabung dengan Tesla dalam menutup pabrik mereka karena langkah-langkah pengendalian covid-19.

Pemerintah Shanghai mengatakan di akun WeChat resminya pada Selasa malam bahwa mereka yang menolak untuk mematuhi pengujian asam nukleat dapat dinyatakan bertanggung jawab secara hukum.

Pemerintah juga akan menghukum setiap kecurangan harga yang ditemukan, setelah orang-orang bergegas untuk menimbun makanan dan barang-barang medis untuk mengantisipasi penguncian. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya