Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBB: Yaman Alami Kelaparan

Cahya Mulyana
16/3/2022 15:25
PBB: Yaman Alami Kelaparan
Warga Yaman mendapatkan bantuan makanan(AFP/ KHALED ZIAD)

TIGA dari empat warga Yaman menggantungkan hidup dari uluran tangan negara donor. Data itu diungkap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelang konferensi janji tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi negara yang dilanda perang itu.

PBB menyatakan butuh 4,3 miliar dolar Amerika untuk mengatasi krisis pangan di Yaman. Itu dapat memenuhi kebutuhan pokok bagi 19 juta rakyat Yaman yang kelaparan.

“Sampai sekarang, ketersediaan pendanaan sedang menipis sehingga lembaga-lembaga independen di Yaman terpaksa mogok,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths.

Ia mengajak kepada dunia untuk kembali mengulurkan bantuan guna menekan angka kelaparan di Yaman.

“Kita perlu mengirim pesan ke Yaman bahwa kita tidak melupakan mereka,” imbuhnya.

Baca juga: Kematian Warga Sipil Yaman Berlipat Ganda setelah Pemantau PBB Dihapus

Kelaparan rakyat Yaman merupakan dampak dari konflik horizontal yang berkepanjangan. Kondisi mengenaskan ini sudah berlangsung selama tujuh tahun.

Pertempuran terus terjadi antara pemberontak Houthi melawan pemerintah Yaman. Koalisi yang dipimpin Saudi mendukung pemerintah Yaman, dan telah memimpin perlawanan terhadap Houthi sejak Maret 2015.

Pada awal tahun, Lembaga Pangan Dunia (WFP) PBB terpaksa mengurangi jatah makanan untuk delapan juta orang karena kekurangan dana. Akibat kekurangan donatur, menambah banyak yang kelaparan di Yaman.

Griffiths, mantan utusan khusus PBB untuk Yaman, mengatakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman mungkin menjadi lebih buruk. Pasalnya impor gandum dari Ukraina, yang memasok sekitar 40% biji-bijian Yaman berpotensi terhenti.

“Ukraina adalah lumbung pangan bagi banyak negara dan perlu tetap demikian,” kata Griffiths.

Sementara itu Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Organisasi Pendanaan untuk Anak-anak (UNICEF) PBB memperingatkan sekitar 19 juta orang diproyeksikan membutuhkan bantuan pangan dari sebelumnya 17,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, 7,3 juta orang berstatus darurat kelaparan.

Angka itu di luar malnutrisi akut yang dialami anak-anak di bawah usia lima tahun. Sebanyak 2,2 juta anak mengalami malnutrisi akut, termasuk lebih dari setengah juta anak menghadapi malnutrisi akut parah.

Selain itu, sekitar 1,3 juta ibu hamil dan menyusui mengalami kekurangan gizi akut. Angka itu ditambah ibu hamil dan menyusui kelaparan diproyeksikan meningkat lima kali lipat dari 31.000 menjadi 161.000 orang di tahun ini.

“Perdamaian di Yaman diperlukan untuk menurunkan semua angka tersebut,” kata Koordinator Kemanusiaan dan Kediaman PBB untuk Yaman David Gressly. (Alzajeera/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya