Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Suarakan Antiperang, Karyawan TV Rusia Ditangkap

Cahya Mulyana
15/3/2022 08:45
Suarakan Antiperang, Karyawan TV Rusia Ditangkap
Marina Ovsyannikova membentangkan poster anti perang saat tayangan breaking news, Senin (14/3)(AFP)

SEORANG karyawan media televisi Channel One di Rusia, Marina Ovsyannikova mengkampanyekan perdamaian dan antiperang. Pesan yang dituliskan di atas semeblar kertas itu dijadikan latar belakang program berita utama.

Marina merupakan seorang editor Channel One. Ia sengaja berdiri di belakang pembaca berita saat program berita utama sambil membentangkan tulisan tersebut.

Dilansir dari The Guardian, Selasa (15/3). Marina menyampaikan pesan hentikan perang dalam bahasa Inggris. Ia juga menulis dalam bahasa Rusia yang berbunyi katakan tidak untuk berperang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu tentang tujuan perang.

Protes yang dilakukan Marina berlangsung beberapa menit beriringan dengan pembacaan berita dan berakhir saat rekaman ditayangkan. Ia juga mengaku malu karena tempatnya bekerja menyebarkan propaganda untuk mendukung kehendak pemerintahnya menyerang Ukraina.

"Sayangnya, selama beberapa tahun saya bekerja di Channel One dan mengerjakan propaganda Kremlin, saya sangat malu dengan ini sekarang. Malu karena dibiarkan berbohong dari layar televisi," katanya. "Malu bahwa saya membiarkan zombifikasi orang-orang Rusia. Kami diam pada tahun 2014 ketika ini baru saja dimulai. Kami tidak keluar untuk memprotes ketika Kremlin meracuni (pemimpin oposisi Alexei) Navalny,” ujarnya yang diposting dalam akun media sosialnya.

Usai melayangkan protes itu, Marina dikabarkan telah ditangkap oleh pemerintah Rusia. Marina pun menambah panjang daftar masyarakat Rusia yang ditahan kepolisian lantaran menentang kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejauh ini sekitar 15.000 orang ditangkap dalam protes antiperang di seluruh Rusia. Sejak menginvasi Ukraina, Rusia telah bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya dan melarang protes serupa di media sosial. (Guardian/OL-13)

Baca Juga: Serangan Mematikan Rusia Guncang Ukraina



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya