Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENGAMAT Pertahanan dan Militer Robi Sugara mengatakan skenario terburuk dari serangan militer Rusia ke Ukraina bisa memicu Perang Dunia Ketiga.
"Oleh karena itu, negara yang tidak terlibat harus mempersiapkan pencegahannya," kata Robi kepada Media Indonesia, Jumat (25/2).
Menurut Dosen Keamanan Internasional Hubungan Internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, ada tiga hal serangan militer Rusia bisa menyebabkan Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi.
"Pertama, Rusia tidak berhenti melakukan serangan militer dan mengirimkan pasukan angkatan daratnya ke Ukraina," imbuhnya.
Kedua, lanjut dia, negara-negara sekutu seperti Amerika Serikat menekan Rusia untuk menghentikan serangan dan menarik mundur pasukannya sehingga menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
"Ketiga, reaksi dari negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang dengan Rusia akibat dari sanksi ekonomi nanti," tambahnya.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan Global
Jika sanksi ekonomi berhasil dilakukan ke Rusia, kata Robi, akan terjadi polarisasi dukungan antara yang setuju sanksi ekonomi akhirnya tidak bisa berdagang dan tidak setuju dengan sanksi itu, dan akhirnya tetap berdagang dengan Rusia.
"Mereka yang tetap berdagang dengan Rusia, akan disebut sebagai negara-negara pendukung pada invasi Rusia ke Ukraina dan secara otomatis menjadi musuh dari Amerika dan negara-negara Barat," jelas Robi.
Robi mengatakan saat ini Rusia hanya menunggu dari negara aliansinya untuk menyerukan dukungan kepada tindakan militernya.
"Jika Iran dan Suriah, disusul Tiongkok melakukan dukungan atas tindakan Rusia, maka Perang Dunia benar-benar akan terjadi dan dimulai kembali di Kawasan Eropa seperti perang dunia sebelumnya," terangnya.
Iran dan Suriah, kata Robi, bisa mendukung tindakan Rusia sebagai balas budi atas jasa yang dilakukan Rusia dalam membantu perang di Suriah.
Sementara Tiongkok, ungkap Robi, bisa berpikir seperti Rusia di mana Amerika dan negara-negara Barat akan memperlakukan Tiongkok di Asia Pasifik terhadap konflik Laut China Selatan, Taiwan dan Hong Kong sama seperti memperlakukan Ukraina.
"Tetapi saya berharap bukan itu skenarionya. Para pemimpin dunia, termasuk Rusia mampu menahan diri sehingga terjadi perundingan dengan ditandai gencatan senjata," tukasnya.
Solusi terbaik, menurutnya, meski akan rumit adalah Rusia menghentikan serangan militernya dan NATO menarik mundur pasukannya di perbatasan Ukraina.(OL-5)
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
HUBUNGAN manusia, Tuhan, dan alam yang tidak harmonis bisa mengakibatkan dampak yang mengerikan, bahkan melebihi kerusakan akibat perang. Hal itu diungkap Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved