Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ketua Parlemen Turki Kutuk Pengusiran Warga Palestina oleh Israel

Mediaindonesia.com
25/1/2022 21:11
Ketua Parlemen Turki Kutuk Pengusiran Warga Palestina oleh Israel
Pasukan keamanan Israel bentrok dengan aktivis Palestina, Israel, dan asing yang berdemonstrasi di Sheikh Jarrah, 21 Januari 2022.(AFP/Ahmad Gharabli.)

KETUA Parlemen Turki Mustafa Sentop mengutuk pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah Jerusalem Timur oleh otoritas Israel.

Dalam pesannya, Sentop yang juga sebagai Ketua Umum Persatuan Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), mengatakan, "Kebijakan, pengusiran dan pemindahan saudara-saudari Palestina kami yang telah terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah sejak Ramadan lalu dan yang telah kami saksikan di tanah lain di bawah pendudukan Israel bertentangan dengan hak asasi manusia dan hukum internasional. Kami mengutuk pengusiran paksa anggota keluarga Salhiyeh yang berjuang untuk tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Jerusalem Timur."

PUIC menegaskan dukungan penuh untuk perjuangan terhormat rakyat Palestina. Sentop menyatakan bahwa serangan terhadap status demografis dan hukum Jerusalem menjadi hambatan terbesar untuk mencari solusi dan perdamaian permanen.

Sentop mendesak masyarakat internasional untuk tidak lagi acuh tak acuh terhadap masalah ini. Pernyataan itu muncul setelah pasukan Israel pergi ke rumah keluarga Salhiyeh pada pekan lalu, menyerang penghuninya, dan menghancurkan rumah itu setelah dievakuasi paksa. Keluarga itu mengatakan mereka telah tinggal di rumah itu sejak 1948 setelah diusir dari lingkungan Ein Karen.

Baca juga: Israel Paksa Keluarga Palestina Angkat Kaki dari Rumah Mereka

Kementerian Luar Negeri Turki pekan lalu mengutuk pengusiran keluarga Salhiyeh dan keluarga Palestina lain dari rumah mereka karena melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. "Praktik sepihak Israel, yang mengikis status demografis dan hukum Jerusalem merusak visi solusi dua negara dan landasan bagi perdamaian abadi," katanya sebagaimana dilansir dari Daily Sabah.

Pengusiran paksa Israel terhadap keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah memicu perang 11 hari Mei lalu antara tentara Israel dan faksi Palestina di Gaza. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya