KEMENTERIAN Luar Negeri mengumumkan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Tonga sudah dapat dihubungi dan dapat dipastikan selamat. Seperti diketahui, Tonga sempat dilanda tsunami usai ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada Sabtu (15/1) lalu.
“Para WNI yang ada di Tonga sudah dapat kita hubungi dan sudah dapat kita pastikan kondisinya selamat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha dalam press briefing, Kamis (20/1)
“Kontak ini sudah dilakukan melalui kerja sama KBRI Wellington dengan Komisi yang ada di New Zealand dan di Tonga yang telah mampu berkomunikasi dengan para WNI tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya Kemenlu melaporkan terdapat lima WNI yang berada di Tonga. Namun, berdasarkan informasi terbaru, terdapat tambahan satu orang WNI di negara kepulauan Pasifik tersebut, sehingga kini menjadi enam WNI.
Baca juga : Prancis, Jerman, Italia, Spanyol Desak Israel Setop Pemukiman Ilegal
“Terdapat tambahan satu WNI, jadi total ada enam WNI. 3 orang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK), satu menetap di sana dan menjadi narahubung KBRI, dua lainnya masih kami dalami profesinya,” tutur Judha.
Ia pun mengimbau bagi warga Indonesia yang mengetahui ada keluarganya yang tinggal di Tonga agar melapor melalui hotline KBRI Wellington atau Direktorat PWNI BHI Kemlu.
“Dalam hal ini KBRI Wellington akan terus memantau kondisi mereka dan standby untuk bisa menyiapkan bantuan yang diperlukan para WNI tersebut. Sebagai catatan tambahan, 1 WNI ini kebetulan menjadi perhatian bagi kita semua karena pada saat awal data yang tercatat di KBRI Wellington hanya lima orang,” tandasnya. (OL-7)