Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Biden akan Telepon Presiden Ukraina Bahas Ketegangan dengan Rusia

 Atikah Ishmah Winahyu
01/1/2022 10:08
Biden akan Telepon Presiden Ukraina Bahas Ketegangan dengan Rusia
Foto satelit daru Maxar Technologies pada 1 November 2021 tampak kekuatan besar militer Rusia berada di Yelnya, Smolensk Oblast, Rusia.(Handout / Satellite image ©2021 Maxar Technologies / AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky pada Minggu (2/1). Kedua belah pihak juga telah mengonfirmasi rencana tersebut.

“Selama bertelepon itu, Biden akan menegaskan kembali dukungan AS untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," ungkap seorang pejabat Gedung Putih pada Jumat (31/12).

"Biden juga akan membahas peningkatan kekuatan militer Rusia di perbatasan Ukraina, dan meninjau persiapan untuk keterlibatan diplomatik yang akan datang untuk membantu meredakan situasi di kawasan tersebut," kata pejabat Gedung Putih.

Zelensky men-tweet, "Tidak sabar untuk berbicara lagi dengan @POTUS hari Minggu ini untuk mengoordinasikan langkah-langkah kami demi perdamaian di Ukraina dan keamanan di Eropa."

Washington dan sekutunya negara-negara Eropanya menuduh Rusia mengancam bekas wilayah Soviet, Ukraina dengan invasi militer baru.

Sekitar 100.000 tentara Rusia berkumpul di dekat perbatasan negara itu. Putin dituduh telah merebut wilayah Krimea pada tahun 2014 dan dituduh mengobarkan perang separatis pro-Rusia yang meletus pada tahun yang sama di wilayah timur Ukraina.

Moskow menggambarkan kehadiran pasukan sebagai perlindungan dan pertahanan terhadap ekspansi militer NATO, meskipun Ukraina belum ditawari menjadi aliansi militer NATO.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan kepala NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (31/12).

Setelah itu, Blinken mendesak Rusia untuk terlibat dengan pembicaraan yang akan datang mengenai kebuntuan yang tegang antara Moskow dan Ukraina yang didukung Barat.

Stoltenberg mengatakan bahwa NATO bersatu dan siap untuk berdialog.

Dorongan diplomatik terbaru datang satu hari setelah Biden pada Kamis (30/12) memperingatkan Putin agar tidak menyerang Ukraina, sementara pemimpin Kremlin tersebut mengatakan sanksi anti-Moskow akan menjadi kesalahan besar.

Setelah panggilan telepon 50 menit, kedua presiden menunjukkan dukungan untuk diplomasi lebih lanjut.

“Putin secara keseluruhan senang dengan pembicaraan itu,” kata Penasihat Kebijakan Luar Negeri Rusia Yury Ushakov kepada wartawan.

Seorang pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan nada itu serius dan substantif.

Dalam pembacaan setelah telepon Kamis (30/12), Kremlin menekankan bahwa Biden mengatakan kepada Putin bahwa senjata ofensif AS tidak akan dikerahkan di Ukraina.

Gedung Putih mengatakan Biden hanya menegaskan kembali kebijakan yang ada

Pejabat AS mengulangi peringatan sanksi ekonomi kepada Rusia yang didukung baik oleh Washington dan Uni Eropa jika Rusia menyerang Ukraina lebih lanjut.

Pembicaraan Januari akan melihat pejabat Rusia duduk secara terpisah dengan negosiator yang mewakili Amerika Serikat, NATO dan forum keamanan regional OSCE, yang juga mencakup Washington.

Ukraina, yang ingin bergabung dengan NATO tetapi telah diberitahu bahwa pihaknya masih jauh dari siap untuk memenangkan penerimaan, sangat ingin untuk tidak keluar dari kesepakatan yang lebih luas.

Para pejabat AS telah bersusah payah untuk bersikeras bahwa tidak ada keputusan yang akan mendukung Ukraina secara militer.

Untuk sementara pasukan AS tidak akan dikirim untuk membela negara itu melawan Rusia.

Namun AS membantu mengirimkan senjata dan bantuan militer lainnya kepada Ukraina jika militer Moskow menyerang. (Aiw/Straitstimes)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya