Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
RUSIA, Selasa (16/11), mengakui telah menghancurkan salah satu satelit milik mereka saat menguji kemampuan rudal mereka namun menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa aksi itu membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
AS, Senin (15/11), menuding Rusia melancarkan serangan yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab terhadap sebuah satelit yang menciptakan awan sampah luar angkasa dan memaksa awak ISS melakukan tindakan pencegahan.
Aksi Rusia itu memicu kekhawatiran meningkatnya pertempuran senjata di luar angkasa, mulai dari senjata laser hingga satelit yang bisa mematikan satelit lain di orbit Bumi.
Baca juga: AS Kecam Uji Coba Rudal Antisatelit Rusia yang Ciptakan Sampah Luar Angkasa
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka telah sukses melakukan uji coba yang menyebabkan satelit Tselina-D, yang telah berada di orbit sejak 1982, hancur.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kemudian mengatakan mereka telah berhasil meluncurkan sebuah sistem yang secara akurat mencapai targetnya.
"Pecahan yang terjadi sama sekali tidak mengancam aktivitas di luar angkasa," lanjutnya.
Adapun AS mengaku tidak diberi tahu mengenai uji coba ridal antisatelit itu, keempat sepanjang sejarah yang menghantam satelit setelah diluncurkan dari darat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Senin (15/11), mengatakan bahaya yang ditimbulkan uji coba belum usai karena pecahan satelit itu mengancam satelit lain dan ISS.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Selasa (16/11), menyebut uji coba itu sembrono dan mengkhawatirkan.
"Uji coba ini menunjukkan bahwa Rusia kini mengembangkan persenjataan baru yang bisa menembak jatuh satelit," ujarnya dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Uni Eropa. (AFP/OL-1)
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong modernisasi pertanian dan inisiatif pertanian cerdas.
PEMBANGUNAN infrastruktur telekomunikasi satelit perlu dilakukan untuk mendukung transformasi digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), khususnya Maluku Utara.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
Proyek Haven-1 memiliki jadwal yang ambisius, karena pengembangan dan persiapan peluncurannya direncanakan akan selesai pada paruh kedua 2025.
Nick Hague dari NASA dan Alexander Gorbunov dari Rusia kini bertugas sebagai "taksi luar angkasa" untuk Wilmore dan Williams, yang sudah lebih dari delapan bulan di luar angkasa.
Kapsul antariksa Starliner milik Boeing dijadwalkan kembali ke Bumi pada 6 September 2024, setelah menjalani misi penting di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Selama penerbangan, Starliner, pesawat yang membawa kedua astronaut NASA itu mengalami berbagai masalah.
Airbus dan perusahaan eksplorasi luar angkasa Amerika Serikat (AS) Voyager Space pada Rabu (2/8/2023) mengumumkan usaha patungan untuk mengembangkan Starlab.
"Salam dari luar angkasa. Saya berada di sini bukan hanya mewakili diri saya namun juga mewakili harapan dan impian semua orang di Arab Saudi, semua orang di kawasan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved