Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PARA pemimpin ekonomi utama dunia G20 menyetujui pajak minimum perusahaan global pada Sabtu (30/10). Dalam pengumuman besar pertama dari KTT G20 di Roma, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang menghadiri pembicaraan tersebut, mengatakan bahwa blok itu mendukung kesepakatan bersejarah yang akan membuat perusahaan multinasional dikenakan pajak minimal 15%.
"Kesepakatan itu akan mengakhiri perlombaan yang merusak ke dasar perpajakan perusahaan," katanya dalam suatu pernyataan. Rencana reformasi itu, yang telah didukung oleh hampir 140 negara, berupaya mengakhiri praktik perusahaan besar seperti Apple dan induk Google, Alphabet, dalam melindungi keuntungan di negara-negara dengan pajak rendah.
Namun belum ada konsensus yang muncul tentang komitmen kolektif tentang perubahan iklim, menjelang konferensi penting COP26 yang dimulai di Glasgow pada Minggu. Seorang pejabat senior AS mengatakan elemen dari pernyataan akhir G20 masih dinegosiasikan dan KTT Roma yaitu tentang membantu membangun momentum sebelum pembicaraan iklim PBB.
Pada jamuan makan malam di istana Qurinale yang mewah pada Sabtu malam, Presiden Italia Sergio Mattarella mendesak para pemimpin untuk bertindak demi generasi mendatang. "Darurat perubahan iklim membayangi segalanya," kata pria berusia 80 tahun itu. "Mata miliaran orang, dari seluruh bangsa, tertuju pada kita dan hasil yang akan kita capai," ucapnya.
Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa iklim, banyak dari mereka masih muda, berkumpul di pusat kota untuk menuntut tindakan yang lebih keras. "Kami meminta para pemimpin G20 untuk berhenti bermain-main di antara mereka sendiri dan akhirnya mendengarkan orang-orang dan bertindak untuk iklim, seperti yang diminta ilmu pengetahuan selama bertahun-tahun," kata aktivis Fridays for Future Simone Ficicchia kepada AFP.
Baca juga: KTT G20: Jokowi Serukan Penguatan Kesehatan Global yang Inklusif
Italia mendorong G20 untuk secara kolektif mendukung tujuan PBB membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius di atas tingkat praindustri, salah satu aspirasi dari kesepakatan iklim Paris 2015. "Dari pandemi hingga perubahan iklim serta perpajakan yang adil dan merata, melakukannya sendiri bukanlah pilihan," kata Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada para pemimpin menjelang pembicaraan yang dilakukan secara tertutup tersebut. (AFP/OL-14)
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Penelitian ungkap lahan gambut Amazon Peru berubah dari penyerap karbon menjadi netral karbon akibat cahaya berlebih dan penurunan muka air.
ICJ mengeluarkan putusan bagi negara-negara untuk saling menggugat terkait perubahan iklim.
Indonesia menghadapi ancaman krisis planetari, termasuk perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved