Senin 25 Oktober 2021, 20:14 WIB

Separuh Warga Afghanistan Terancam Krisis Pangan Ekstrem

Nur Aivanni | Internasional
Separuh Warga Afghanistan Terancam Krisis Pangan Ekstrem

AFP
Potret keluarga Afghanistan yang tinggal di Distrik Murghab, Provinsi Badghis.

 

PBB memperingatkan bahwa Afghanistan berada di ambang krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Diperkirakan lebih dari separuh warga Afghanistan tengah menghadapi krisis pangan ekstrem.

Pada musim dingin, bahkan lebih dari 22 juta warga Afghanistan diperkirakan mengalami kerawanan pangan. Ketika kekeringan yang dipengaruhi perubahan iklim, ikut memperburuk krisis yang disebabkan pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok militan Taliban.

"Musim dingin ini, jutaan warga Afghanistan harus memilih antara migrasi dan kelaparan. Kecuali, dapat meningkatkan bantuan penyelamatan jiwa," tutur Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley.

Baca juga: Brussels Janjikan Bantuan 1 Miliar Euro ke Afghanistan

Kepada AFP, sejumlah pejabat memperingatkan bahwa krisis sudah dalam skala yang lebih besar daripada kondisi Yaman atau Suriah, yang juga dilanda perang. Bahkan, situasi di Afghanistan lebih buruk daripada kondisi darurat pangan yang melanda Kongo.

"Afghanistan sekarang berada di antara krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ketahanan pangan juga telah runtuh. Jika tidak bertindak sekarang, kita akan menghadapi bencana total," jelas Beasley dalam sebuah pernyataan.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), satu dari dua warga Afghanistan menghadapi krisis fase 3 atau kekurangan pangan darurat fase 4. Adapun fase 4 merupakan satu tingkat di bawah kelaparan.

Baca juga: ISIS Klaim Dalangi Bom Masjid Syiah di Kandahar Afghanistan

Para pejabat menyatakan warga Afghanistan yang sudah berjuang keluar dari perang saudara selama 20 tahun, bakal menghadapi musim dingin terburuk dalam satu dekade. Sebelumnya, Taliban menggulingkan rezim yang didukung Amerika Serikat, serta mendeklarasikan pemerintahan sementara di Afghanistan.

Akan tetapi, Taliban masih menghadapi serangkaian sanksi internasional dan serangan berdarah dari ISIS. Di lain sisi, perubahan iklim menyebabkan kekeringan di Afghanistan semakin parah.

Di wilayah barat Afghanistan, ribuan keluarga miskin sudah menjual ternak dan melarikan diri. Mereka mencari perlindungan dan bantuan di kamp sementara yang penuh sesak di sejumlah kota besar.(AFP/OL-11)
 

Baca Juga

BPMI setpres

Temui Presiden Jokowi, Dubes Palestina Apresiasi Dukungan Indonesia

👤Andhika Prasetyo 🕔Jumat 24 Maret 2023, 15:42 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungan yang tidak pernah berhenti bagi perjuangan...
AFP

Kejar Cuan, Bolivia Seriusi Bisnis Litium bersama Amerika Latin

👤Zubaedah Hanum 🕔Jumat 24 Maret 2023, 14:35 WIB
PRESIDEN Bolivia Luis Arce mengumumkan rencana kebijakan sumber daya litium bersama negara-negara Amerika Latin lainnya, demi menangguk...
AFP/OLYMPIA DE MAISMONT

14 Anggota Militer Burkina Faso Tewas Diserang Teroris

👤Cahya Mulyana 🕔Jumat 24 Maret 2023, 12:54 WIB
Burkina Faso sedang memerangi pemberontakan yang meluas dari negara tetangga Mali pada...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya