Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEDIKITNYA sembilan orang tewas dan 11 orang lainnya hilang setelah hujan lebat di seluruh Filipina membanjiri desa-desa dan memicu tanah longsor, menurut pihak berwenang pada Selasa.
Badai Tropis Kompasu membasahi petak-petak pulau terpadat di Luzon pada Senin (11/10) saat menyapu negara kepulauan itu menuju Laut China Selatan.
Badan bencana nasional mengatakan bahwa empat orang tewas dalam tanah longsor di Provinsi Benguet yang terkurung daratan, dan satu orang tenggelam di Provinsi Cagayan.
Tujuh orang hilang di pulau Luzon. "Sebelas kota terendam banjir tapi pagi ini sudah surut," kata petugas informasi Provinsi Cagayan Rogelio Sending kepada AFP.
Jalan raya dan jembatan utama terendam banjir, katanya, tetapi air surut pada Selasa.
Badai itu mengintensifkan musim barat daya, yang memicu banjir bandang di sebuah desa di Provinsi Palawan, yang menyebabkan empat orang tewas dan jumlah yang sama hilang.
"Sekitar tujuh hingga delapan (desa) barangay masih banjir...karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase," kata Earl Timbancaya, petugas penanggulangan bencana di Kota Puerto Princesa di Palawan. "Tapi itu mereda sekarang," ucapnya.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menyapu bersih hasil panen, rumah dan infrastruktur di daerah yang sudah miskin.
Karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem. (AFP/Nu/OL-09)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved