Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mantan Presiden Ashraf Ghani Minta Maaf pada Rakyat Afghanistan

Atikah Ishmah Winahyu
09/9/2021 07:32
Mantan Presiden Ashraf Ghani Minta Maaf pada Rakyat Afghanistan
Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani(AFP)

MANTAN Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Kabul ketika pasukan Taliban mencapai pinggiran kota bulan lalu, meminta maaf atas kejatuhan pemerintahannya yang mendadak. Namun, ia membantah telah membawa uang jutaan dolar bersamanya.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Ghani mengaku pergi atas desakan tim keamanannya yang mengatakan jika dia tetap tinggal, ada risiko pertempuran jalanan yang sama mengerikan yang dialami kota itu selama Perang Saudara pada tahun 1990-an.

"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan enam juta warganya," kata Ghani pada Rabu (8/9).

Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang dikirim Ghani dari Uni Emirat Arab segera setelah kepergiannya, yang menuai kritik pahit dari mantan sekutu yang menuduhnya melakukan pengkhianatan.

Baca juga: Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Berencana Pulang

Ghani, mantan pejabat Bank Dunia yang menjadi presiden setelah dua pemilu yang disengketakan, menepis laporan ia pergi bersama uang tunai jutaan dolar.

"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden," katanya, seraya menambahkan bahwa dia dan istrinya yang lahir di Lebanon sangat teliti dalam keuangan pribadi mereka.

Dia memberikan apresiasi atas pengorbanan yang telah dilakukan warga Afghanistan selama 40 tahun terakhir perang di negara mereka.

"Dengan penyesalan yang mendalam dan mendalam bahwa bab saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya, tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran. Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya secara berbeda,” tukasnya.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya