Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PM Selandia Baru Sebut Lockdown Batasi Penyebaran Varian Delta

Nur Aivanni 
26/8/2021 17:12
PM Selandia Baru Sebut Lockdown Batasi Penyebaran Varian Delta
Ilustrasi(AFP )

PERDANA Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan penguncian nasional yang ketat yang diberlakukan untuk membasmi covid-19 membantu membatasi penyebaran varian Delta yang sangat menular, bahkan ketika jumlah kasus baru meningkat pada Kamis (26/8).

Selandia Baru melaporkan 68 kasus baru pada Kamis sehingga jumlah total orang yang terinfeksi dalam wabah terbaru itu menjadi 277. Dari total kasus, 263 berada di Auckland dan 14 di ibu kota Wellington.

Baca juga: Dua Pesawat Penumpang Militer Hongaria Hengkang dari Afghanistan

Negara yang berpenduduk 5 juta jiwa itu berada di bawah perintah tinggal di rumah, dengan sekolah dan sebagian besar tempat kerja ditutup setidaknya hingga akhir bulan.

"Penguncian berdampak tetapi (varian) Delta sangat rumit," kata Ardern pada konferensi pers. "Kita memang harus sangat waspada," tambahnya.

Selandia Baru sebagian besar telah bebas dari virus korona sejak tahun lalu, kecuali sejumlah kecil kasus pada Februari, tetapi itu berubah pekan lalu setelah wabah varian Delta meletus di Auckland, yang mendorong Ardern untuk memerintahkan penguncian.

Strategi Ardern untuk menghilangkan covid-19 menggunakan kontrol perbatasan yang ketat dan penguncian yang cepat mendapat dukungan yang luas di Selandia Baru, tetapi pemerintahnya telah menghadapi kritik atas kemajuan vaksinasinya, di antara yang paling lambat di OECD.

Dikatakan Ardern, eliminasi akan terus menjadi strategi Selandia Baru sampai mayoritas penduduknya divaksinasi. "Tidak ada yang ingin menggunakan penguncian selamanya, itu bukan tujuan kami," kata Ardern. "Tapi sementara kita melakukan vaksinasi, eliminasi adalah tujuannya," tambahnya.

Sekitar 80 persen dari populasi negara tersebut belum divaksin secara lengkap. Pemerintah mengatakan 3 juta dosis telah diberikan sejauh ini dan rekor 87.000 orang divaksin dalam 24 jam terakhir. (CNA/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya