Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Inggris Jatuhkan Sanksi pada 7 Agen Intelijen Rusia atas Peracunan Navalny

Atikah Ishmah Winahyu
21/8/2021 11:25
Inggris Jatuhkan Sanksi pada 7 Agen Intelijen Rusia atas Peracunan Navalny
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny saat ditangkap polisi Rusia, beberapa waktu lalu.(AFP)

INGGRIS memberi sanksi kepada tujuh orang yang disebut sebagai agen intelijen Rusia yang dicurigai terlibat dalam peracunan oposisi Kremlin Alexei Navalny. Pihak Inggris menggambarkan langkah itu sebagai peringatan kepada Rusia atas penggunaan senjata kimianya.

Navalny diterbangkan ke Jerman untuk perawatan medis setelah diracun di Siberia pada 20 Agustus tahun lalu. Para ahli Barat menyimpulkannya sebagai agen saraf militer.

Moskow telah menampik temuan itu dan menuduh Barat melakukan kampanye kotor menentangnya.

Versi terbaru dari daftar sanksi Inggris yang diterbitkan oleh pemerintah pada peringatan tahun pertama Navalny keracunan, termasuk tujuh nama baru.

"Orang-orang yang terkena sanksi bertanggung jawab langsung untuk merencanakan atau melakukan serangan terhadap Navalny," kata pernyataan kantor luar negeri pada Jumat (20/8).

Tindakan itu diambil dalam persetujuan dengan Amerika Serikat.

"Kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh negara Rusia melanggar hukum internasional, dan penyelidikan kriminal yang transparan harus dilakukan," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

Sanksi tersebut akan berdampak pada mereka yang disebutkan namanya yang memiliki aset di luar negeri dan membatasi kemampuan mereka untuk bepergian.

Dokumen tersebut mencantumkan Alexey Alexandrov, Vladimir Panyaev, Ivan Osipov, Vladimir Bogdanov, Kirill Vasilyev, Stanislav Makshakov, dan Alexei Sedov.

Dikatakan mereka semua anggota FSB baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam keracunan.

Baik Kremlin maupun salah satu dari mereka yang disebutkan namanya tidak memberikan komentar langsung.

Dokumen tersebut mengutip bukti termasuk telepon dan catatan perjalanan yang menunjukkan beberapa operator hadir di Tomsk pada saat keracunan.

Bagi yang lain dikatakan ada alasan yang masuk akal untuk mencurigai bahwa, karena posisi mereka di dinas intelijen, mereka memiliki tanggung jawab untuk, memberikan dukungan, atau mempromosikan tindakan operasi yang melakukan operasi.

Navalny dipenjara karena pelanggaran pembebasan bersyarat atas apa yang dia katakan sebagai tuduhan bermotif politik ketika dia terbang kembali ke Rusia awal tahun ini dari Jerman.

Sebuah pernyataan bersama oleh Inggris dan Amerika Serikat mengulangi kecaman mereka atas keracunan, yang mereka katakan dilakukan dengan agen saraf Novichok.

"Kami meminta Rusia untuk sepenuhnya mematuhi Konvensi Senjata Kimia, termasuk kewajibannya untuk mengumumkan dan membongkar program senjata kimianya," kata pernyataan itu. (Straitstimes/OL-13)

Baca Juga: Dari Balik Jeruji Navalny Ajak Sabotase Pemilu Rusia dengan ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya