Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Korban Tewas akibat Gempa Haiti Tembus 2.000

Mediaindonesia.com
19/8/2021 18:33
Korban Tewas akibat Gempa Haiti Tembus 2.000
Dua pemuda membersihkan rumah yang rusak parah akibat gempa di Chardonnieres, Haiti, Rabu (18/8).(AFP/Reginald Louissaint Jr.)

KORBAN tewas akibat gempa bumi besar di Haiti melonjak melewati 2.000 pada Rabu (18/8). Para sukarelawan memperingatkan sejumlah tantangan untuk membantu upaya lima hari setelah ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Jumlah orang yang tewas dalam gempa dahsyat pada Sabtu lalu itu telah meningkat hampir 250 menjadi 2.189, kata badan perlindungan sipil negara itu. "Ada sekitar 600.000 orang yang terkena dampak langsung dan membutuhkan bantuan kemanusiaan segera," kata Jerry Chandler dari pusat operasi darurat di ibu kota Port-au-Prince.

"Kami harus menemukan cara untuk memastikan keamanan yang tetap menjadi tantangan yang signifikan." Gempa itu juga melukai sedikitnya 12.268 orang dan merusak atau menghancurkan puluhan ribu bangunan di negara Karibia itu yang masih belum pulih dari gempa dahsyat pada 2010.

Pada Selasa (17/8), banyak warga Haiti yang tidak memiliki tempat berlindung akibat gempa berkekuatan 7,2SR. Mereka harus rela diterpa angin kencang dan hujan deras saat Badai Tropis Grace melewati negara itu. Bahkan sebelum gempa bumi dahsyat, Haiti, salah satu negara termiskin di dunia, didera oleh krisis covid-19 yang meningkat dan kekacauan politik yang memuncak bulan lalu dengan pembunuhan presiden Jovenel Moise.

Sementara kekerasan geng melanda lingkungan Martissant yang dilanda kemiskinan di dekat ibu kota dalam minggu-minggu sejak awal Juni, ancaman itu tampaknya telah berkurang untuk saat ini dengan gencatan senjata informal. Ini meredakan kekhawatiran bahwa kekerasan senjata dapat berdampak pada arus konvoi keluar Port-au-Prince.

Namun para sukarelawan masih menghadapi tantangan lain. "Kadang-kadang kami dihadapkan oleh orang-orang yang frustrasi dan tidak sabar yang telah menyebabkan masalah dan menghalangi konvoi kami," kata Chandler.

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat selama sebulan di empat provinsi yang terkena dampak gempa terakhir. Di daerah Maniche yang sulit dijangkau sekitar 120 mil dari ibu kota, warga masih menunggu bantuan.

"Lembaga-lembaga yang dulu kami miliki hancur," kata penduduk setempat Rose Hurguelle Point du Jour. Gereja, paroki, dan klinik semua telah hancur total.

Penduduk lain, Geordany Bellevue, mengkhawatirkan orang-orang yang tinggal di bagian Maniche yang terpencil dan terkurung. "Ada banyak tanah longsor di pegunungan yang melukai dan membunuh banyak orang. Beberapa hilang dan kami tidak memiliki sarana untuk menemukannya," kata pria berusia 32 tahun itu.

"Sudah sulit untuk mendapatkan bantuan di sini di pusat Maniche. Jadi ketika bantuan datang, tidak pernah mencapai korban bencana di daerah terpencil." 

Baca juga: Korban Tewas akibat Gempa di Haiti Capai 1.941 Orang

Badan perlindungan sipil Haiti mengatakan Rabu bahwa sedikitnya 332 orang masih hilang. Badan bantuan USAID, yang telah memimpin upaya bantuan AS, mengatakan dalam pernyataan pada Rabu bahwa banyak jalan tidak dapat dilalui di beberapa daerah. Badan tersebut menambahkan bahwa pihaknya dan mitranya mengandalkan jalur udara dan laut untuk menjangkau beberapa korban, termasuk mendukung layanan tongkang Program Pangan Dunia untuk mengirimkan pasokan bantuan dan personel ke Haiti barat daya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya