Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Banjir Landa Wilayah Laut Hitam Turki, 31 Orang Tewas

Atikah Ishmah Winahyu
14/8/2021 08:53
Banjir Landa Wilayah Laut Hitam Turki, 31 Orang Tewas
Sebuah mobil terbawa banjir di wilayah Laut Hitam, Turki.(AFP/Handout/IHH)

PEKERJA darurat berjuang meringankan daerah yang dilanda banjir di wilayah Laut Hitam Turki, Jumat (13/8). Jumlah korban tewas meningkat menjadi 31 orang dalam bencana alam kedua yang menyerang negara itu pada bulan ini.

Banjir ini, di antara yang terburuk yang pernah dialami Turki, membawa kekacauan ke provinsi-provinsi utara tepat ketika pihak berwenang menyatakan kebakaran hutan yang berkobar di wilayah pesisir selatan selama dua minggu telah berhasil dikendalikan.

Genangan air menyeret puluhan mobil dan tumpukan puing di sepanjang jalan, menghancurkan jembatan, menutup jalan, dan memutus aliran listrik ke ratusan desa.

Baca juga: Kebakaran Hutan Rusak Ribuan Hektar Lahan di Bolivia

"Ini adalah bencana banjir terburuk yang pernah saya lihat," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu kepada wartawan, Kamis (12/8) malam setelah mengamati kerusakan yang meluas di Provinsi Bartin, Kastamonu, dan Sinop.

Direktorat Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengungkapkan 29 orang tewas akibat banjir di Kastamonu dan dua orang lainnya di Sinop. Sementara itu, sepuluh orang dirawat di rumah sakit.

Politisi oposisi mengatakan jumlah orang hilang dan angka kematian bisa meningkat tajam.

"Infrastruktur di Ayancik (distrik) telah benar-benar runtuh. Sistem pembuangan limbah hancur. Tidak ada listrik atau air," kata Wali Kota Sinop Baris Ayhan.

Banjir dan kebakaran yang menewaskan delapan orang dan menghancurkan puluhan ribu hektare hutan, melanda pada minggu yang sama ketika panel PBB mengatakan pemanasan global hampir tidak terkendali dan memperingatkan bahwa cuaca ekstrem akan menjadi lebih parah.

Curah hujan sekitar 45 cm turun dalam waktu kurang dari tiga hari di satu desa dekat wilayah yang paling parah dilanda, distrik Bozkurt Kastamonu, menurut AFAD mengutip otoritas meteorology.

Rekaman saat-saat pertama banjir di Bozkurt menunjukkan sungai di sana meluap dalam banjir yang bergerak cepat yang merobohkan pohon dan menyeret kendaraan.

Kota kecil Bozkurt terletak di sebuah lembah di sepanjang tepi sungai Ezine di Provinsi Kastamonu, 2,5 km dari Laut Hitam.

Anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik (CHP), yang beroposisi, mengaitkan tingkat kerusakan di sana dengan pembangunan ekstensif di tepi sungai dalam beberapa tahun terakhir.

Berbicara di Bozkurt, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan ketiga provinsi itu sebagai zona bencana.

"Negara kita telah bergulat dengan bencana alam untuk sementara waktu, seperti banyak tempat di dunia. Ini bukan hanya di negara kita tetapi juga di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan banyak negara Eropa lainnya," katanya.

Lebih dari 1.800 orang dievakuasi dari daerah yang terkena banjir, beberapa dengan bantuan helikopter dan kapal, ujar AFAD.

Helikopter menurunkan personel penjaga pantai ke atap bangunan untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar saat air banjir menyapu jalan-jalan, rekaman yang dibagikan oleh Kementerian Dalam Negeri menunjukkan.

Hampir 180 desa masih tanpa listrik pada Jumat (13/8) malam. Lima jembatan runtuh dan banyak lainnya rusak, menyebabkan penutupan jalan. Beberapa bagian jalan juga tersapu.

Otoritas meteorologi Turki mengatakan hujan lebat diperkirakan akan terjadi di wilayah Laut Hitam tengah dan timur dengan risiko banjir lebih lanjut. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik