Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Afghanistan akan menjadi negara paria jika Taliban mengambil kendali dengan paksa. Di sisi lain, kelompok bersenjata Taliban mengunjungi Tiongkok untuk meyakinkan para pejabat tentang kewajiban internasional mereka.
“Afghanistan yang tidak menghormati hak-hak rakyatnya, Afghanistan yang melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri akan menjadi negara paria,” kata Blinken kepada wartawan di India pada hari Rabu selama kunjungan resmi pertamanya.
Di Tiongkok, kepemimpinan Taliban meyakinkan Beijing bahwa kelompok itu tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai pangkalan untuk berkomplot melawan negara lain.
Delegasi termasuk salah satu pendiri Mullah Abdul Ghani Baradar berada di Tiongkok untuk melakukan pembicaraan saat kelompok itu melanjutkan serangan besar-besaran di Afghanistan, termasuk daerah di sepanjang perbatasan bersama mereka.
Perbatasan mereka hanya sepanjang 76 kilometer dan di ketinggian yang terjal tanpa persimpangan jalan, tetapi Beijing khawatir Afghanistan dapat digunakan sebagai tempat pementasan bagi separatis Uighur di Xinjiang.
Juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan bahwa kekhawatiran itu tidak berdasar.
“Imarah Islam meyakinkan Tiongkok bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan keamanan negara mana pun. Mereka (Tiongkok) berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan Afghanistan tetapi sebaliknya membantu memecahkan masalah dan membawa perdamaian,” kata Naeem.
Beijing mengonfirmasi dorongan pembicaraan, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.
Namun di Kabul, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendesak masyarakat internasional untuk meninjau kembali narasi kesediaan Taliban dan pendukung mereka untuk merangkul solusi politik.
“Dalam hal skala, ruang lingkup dan waktu, kami menghadapi invasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir,” dia memperingatkan dalam pidatonya, Rabu.
“Ini bukan Taliban abad ke-20 tetapi manifestasi dari hubungan antara jaringan teroris transnasional dan organisasi kriminal transnasional,” tambahnya.
Di New Delhi, Blinken memperingatkan Taliban bahwa mereka harus berubah jika menginginkan penerimaan global.
“Taliban mengatakan bahwa mereka mencari pengakuan internasional, bahwa mereka menginginkan dukungan internasional untuk Afghanistan. Agaknya, ingin pemimpinnya bisa bebas bepergian di dunia, sanksi dicabut, dan lain-lain,” katanya.
“Pengambilalihan negara dengan paksa dan menyalahgunakan hak-hak rakyatnya bukanlah jalan untuk mencapai tujuan tersebut,” imbuhnya.
Analis mengatakan Tiongkok yang menyatakan posisi kebijakan luar negerinya adalah non-intervensi dalam masalah negara lain, merasa muak dengan religiusitas Taliban mengingat kedekatannya dengan Xinjiang yang mayoritas Muslim.
Namun pertemuan itu memberikan legitimasi kepada kelompok yang menginginkan pengakuan internasional, dan potensi perisai diplomatik di PBB, untuk menyamai pawai militer mereka di seluruh negeri.
"Wang Yi menunjukkan, Taliban Afghanistan adalah kekuatan militer dan politik yang penting di Afghanistan," kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian kepada wartawan di Beijing.
Baca juga : Penduduk Kandahar Kawatirkan Pergerakan Taliban
“Tiongkok selama ini menganut non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan. Afghanistan adalah milik rakyat Afghanistan,” katanya, sangat kontras dengan ‘kegagalan kebijakan AS terhadap Afghanistan’.
Tiongkok akan memberikan 'penutup diplomatik'
Para pejabat Taliban telah meningkatkan diplomasi internasional mereka, mencari pengakuan global ketika mereka berharap untuk kembali berkuasa.
Mereka telah membuat kemajuan besar di Afghanistan sejak Mei, ketika pasukan asing pimpinan AS memulai penarikan terakhir mereka.
Beijing menjadi tuan rumah delegasi Taliban pada 2019 tetapi memiliki hubungan pintu belakang dengan kelompok itu melalui Pakistan.
Para pemimpin Partai Komunis di Beijing dan Taliban memiliki sedikit kesamaan ideologis tetapi para ahli merasa pragmatisme bersama dapat melihat kepentingan pribadi mengalahkan perbedaan sensitif.
Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Inisiatif Sabuk dan Jalan ke Afghanistan, sementara Taliban akan menganggap Tiongkok sebagai sumber dukungan ekonomi yang penting.
“Dengan mendapatkan pihak Tiongkok di pihak mereka, Tiongkok akan dapat memberi mereka perlindungan diplomatik di Dewan Keamanan,” kata pakar Afghanistan yang berbasis di Australia Nishank Motwani.
“Penting untuk dicatat, ketika negara-negara lain membuka pintu mereka dan terlibat dengan Taliban, itu melemahkan legitimasi pemerintah Afghanistan dan menghadirkan Taliban hampir sebagai pemerintah yang menunggu,” tuturnya.
Sementara itu, Moskow mengatakan akan memperkuat militer Tajikistan dengan senjata dan peralatan di tengah situasi yang memburuk di Afghanistan setelah Taliban baru-baru ini merebut perbatasan dengan negara Asia Tengah itu. (Aljazeera/OL-2)
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
SEJUMLAH badan PBB menyampaikan penilaian yang mengerikan mengenai dampak global akibat pemotongan besar-besaran bantuan internasional oleh pemerintahan AS.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
PRIA yang menurut FBI menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di New Orleans mengalami kesulitan keuangan yang parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved