Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PARA pendukung pemimpin Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi mengenakan bunga di rambut mereka dan berparade bersama dalam demonstrasi jalanan pada Sabtu (19/6) untuk menandai ulang tahunnya yang ke-76.
Protes telah diadakan hampir setiap hari di Myanmar sejak Suu Kyi digulingkan dalam kudeta 1 Februari 2021 yang mempersingkat satu dekade reformasi demokrasi dan juga memicu pemogokan yang melumpuhkan serta konflik baru di negara tersebut.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (18/6) menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar dan mendesak militer untuk menghormati hasil pemilihan November serta membebaskan tahanan politik, termasuk Suu Kyi.
Selama beberapa dekade simbol perjuangan demokrasi di bawah junta sebelumnya, Suu Kyi diketahui sering mengenakan bunga di rambutnya.
Di antara mereka yang mengenakan bunga pada Sabtu (19/6) adalah aktivis Thet Swe Win, yang berselisih dengan Suu Kyi atas pelanggaran hak asasi manusia selama masa jabatannya.
"Saya menuntut kebebasan bagi semua orang termasuk Aung San Suu Kyi," katanya. "Hak individu dan hak politiknya dilanggar,” imbuhnya.
Suu Kyi termasuk di antara hampir 5.000 orang yang saat ini ditahan oleh junta karena menentang kudeta, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. Dikatakan juga 870 orang telah tewas sejak kudeta 1 Februari.
Tentara menggulingkan Suu Kyi setelah pemerintahannya menolak tuduhan penipuan atas kemenangan telak partainya dalam pemilihan November lalu. Sementara itu pemantau internasional mengatakan pemungutan suara itu adil.
Dia sekarang menghadapi dakwaan karena memiliki radio walkie-talkie secara ilegal dan melanggar protokol virus korona hingga menghasut ketidakpuasan, korupsi, serta melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi, yang dapat dihukum penjara hingga 14 tahun.
Pengacara Suu Kyi mengatakan tuduhan itu tidak masuk akal dan para pendukungnya mengatakan mereka bertujuan untuk menyingkirkannya dari politik. Sidang berikutnya dijadwalkan pada Senin (21/6).
Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan penghentian pasokan senjata ke Myanmar diadopsi dengan dukungan 119 negara.
Belarus adalah satu-satunya negara yang menentangnya, sementara 36 abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia.
"Risiko perang saudara skala besar adalah nyata," kata utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener kepada Majelis Umum setelah pemungutan suara.
"Waktu sangat penting. Kesempatan untuk membalikkan pengambilalihan militer semakin menyempit,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Melalui foundation ini, Daw Aung San Suu Kyi ingin melanjutkan warisan ibunya dalam memajukan kesejahteraan rakyat Myanmar
LEBIH dari 2.000 pengungsi baru Rohingya memasuki Bangladesh sejak runtuhnya pemerintahan Sheikh Hasina pada 5 Agustus.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
MILITER Myanmar telah memberikan grasi kepada mantan pemimpin Aung San Suu Kyi, untuk lima dari 19 kasus yang menjeratnya dan akan tetap berada dalam tahanan rumah.
Langkah tersebut merupakan bagian dari tindakan grasi kepada para tahanan, sehubungan dengan upacara keagamaan, minggu depan.
"Pemilu tanpa keikutsertaan seluruh stakeholder tidak bisa dan tidak akan dipandang sebagai pemilu yang bebas atau adil."
Juru bicara Departemen Keuangan AS membantah adanya motif tersembunyi dalam langkah pencabutan sanksi terhadap kroni junta Myanmar.
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
MANTAN Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang berstatus terdakwa, dibebaskan secara bersyarat setelah menjalani hukuman enam bulan dari satu tahun hukumannya.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis pada Kamis (14/9), mengumumkan bahwa seorang warganya yang ditahan selama kudeta di Niger telah dibebaskan.
Selama 17 tahun dipimpin Pinochet, lebih dari 3.200 orang terbunuh atau “hilang” dan puluhan ribu orang lainnya disiksa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved