Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
AMERIKA Serikat meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan tahap kedua terhadap asal-usul virus korona/Covid-19 , dengan para ahli independen diberi akses penuh ke data dan sampel asli di Tiongkok.
Sebelumnya, tim yang dipimpin WHO yang menghabiskan waktu selama empat minggu di dan sekitar Wuhan pada Januari dan Februari dengan para peneliti Tiongkok mengatakan dalam sebuah laporan pada Maret bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, dan penyebaran melalui insiden laboratorium adalah dianggap sebagai jalur yang sangat tidak mungkin.
Presiden AS Joe Biden memerintahkan bawahannya untuk menemukan jawaban atas asal usul virus yang menyebabkan covid-19, mengatakan pada Rabu (26/5) bahwa badan intelijen AS sedang mengejar teori saingan yang berpotensi termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di Tiongkok.
Baca juga: Tiongkok Sebut Politisasi Sumber Covid-19 Hambat Penyelidikan WHO
Misi AS untuk PBB di Jenewa mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (27/5) bahwa studi awal WHO tidak cukup dan tidak meyakinkan dan dia menyerukan penyelidikan kedua yang tepat waktu, transparan serta berbasis bukti, termasuk di Tiongkok.
"Sangat penting bagi Tiongkok untuk memberikan akses penuh kepada ahli independen untuk melengkapi data asli dan sampel yang relevan untuk memahami sumber virus dan tahap awal pandemi," kata pernyataan AS.
Sementara itu Tiongkok, melalui pernyataan seorang perwakilan di kedutaan besarnya di Amerika Serikat, mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya mendukung studi komprehensif dari semua kasus awal covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh terhadap beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia.
Baca Juga: Pemerintah di Kawasan Asia-Pasifik Berebut Tangani Covid-19 Baru
"Tahap pertama dari studi asal-usul covid-19 yang diselenggarakan WHO selalu dimaksudkan sebagai awal dari proses, bukan akhir. Kami menyerukan sebuah studi fase dua tepat waktu, transparan, berbasis bukti, dan dipimpin oleh ahli, termasuk di Republik Rakyat Tiongkok, seperti yang direkomendasikan oleh laporan para ahli," kata Duta besar Inggris untuk PBB di Jenewa, Simon Manley dalam pernyataan terpisah.
"Kami telah melakukan konsultasi informal dengan banyak negara anggota untuk melihat apa yang terjadi pada fase selanjutnya. Dan kami akan terus melakukan diskusi tersebut di minggu-minggu mendatang,” tutur ahli darurat utama WHO Mike Ryan pada pertemuan tahunan para menteri kesehatan. (Straitstimes/OL-13)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved