Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Trump Luncurkan Platform Komunikasi Baru

Nur Aivanni
05/5/2021 11:18
Trump Luncurkan Platform Komunikasi Baru
Donald Trump(AFP/Jim Watson)

DONALD Trump telah meluncurkan situs web komunikasi yang baru, yang mengatakan, akan mempublikasikan konten "langsung dari meja" mantan presiden AS.

Trump dilarang oleh Twitter dan ditangguhkan oleh Facebook dan YouTube setelah kerusuhan di Gedung Capitol pada Januari.

Mantan presiden tersebut merilis pernyataan melalui siaran pers, yang sekarang akan diunggah di situs web barunya.

Pengguna akan dapat menyukai unggahannya dan juga membagikannya di akun Twitter dan Facebook.

Langkah itu dilakukan sehari sebelum keputusan diambil dari Dewan Pengawas Facebook tentang apakah akan melarang Trump secara permanen.

Penasihat senior Trump, Jason Miller, sebelumnya mengatakan platform media sosial yang baru akan diluncurkan.

"Platform baru ini akan menjadi besar," katanya pada Maret.

Baca juga: Badan Pengawas Facebook akan Putuskan Nasib Trump

Tetapi Miller, pada Selasa, mencuit di Twitter bahwa situs web baru tersebut bukanlah platform media sosial yang sebelumnya dia umumkan.

"Kami akan mendapatkan informasi tambahan tentang hal itu dalam waktu dekat," ungkapnya.

Situs web tersebut dilaporkan dibangun oleh Campaign Nucleus, perusahaan layanan digital yang dibuat oleh mantan manajer kampanye Trump, Brad Parscale.

Beberapa unggahan di situs tersebut mengulangi klaim yang ditolak bahwa pemilihan presiden tahun lalu telah dicurangi.

Dewan Pengawas Facebook akan mengumumkan keputusannya apakah Trump akan dilarang secara permanen dari platform tersebut pada pukul 09.00 EST.

Jika dia diizinkan kembali ke situsnya, Facebook memiliki waktu tujuh hari untuk mengaktifkan kembali akunnya.

YouTube mengatakan mereka akan mengaktifkan kembali akun Trump ketika ancaman kekerasan dunia nyata berkurang. Sementara Twitter, di mana Trump memiliki 88 juta pengikut, telah melarangnya secara permanen. (BBC/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya