Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Brasil Catat 82.266 Kematian Akibat Covid-19 Selama April 2021

 Atikah Ishmah Winahyu
01/5/2021 12:32
Brasil Catat 82.266 Kematian Akibat Covid-19 Selama April 2021
Kepala suku asli Guarani, Jurema Nunes (kanan) mendapat vaksin Covid-19 di lokasi tinggal suku Guarani di Marica, Rio de Janeiro Brasil.(Mauro Pimentel / AFP)

BRASIL mencatat penambahan 2.595 kematian baru akibat Covid-19 pada Jumat (30/4), sehingga total korban meninggal di bulan April 2021 menjadi 82.266 kasus.

Menurut angka dari Kementerian Kesehatan Brasil, 66.573 kematian tercatat di bulan Maret 2021. Catatan ini menggarisbawahi peningkatan tajam kematian terkait Covid-19 selama beberapa pekan terakhir.

Dengan jumlah populasi mencapai 212 juta orang, jumlah kematian Brasil terkait pandemi Covid-19 melampaui 400.000 orang pada Kamis (29/4) dan juga memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi dengan 189 kematian per 100.000 penduduk.

Negara itu sedang berjuang untuk mendapatkan lebih banyak vaksin Covid-19, sedangkan Senat sedang menyelidiki apakah pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro telah memperburuk krisis.

Rumah sakit telah menuju ambang kehancuran di banyak daerah, meskipun para ahli mengatakan puncak gelombang baru tampaknya telah berlalu.

Para ahli menyalahkan gelombang terbaru sebagian pada varian virus Covid-19 di Brasil, mutasi yang muncul di atau sekitar kota hutan hujan Amazon Manaus pada bulan Desember.

Dikenal sebagai P1, virus ini dapat menginfeksi kembali orang yang pernah mengidap jenis virus asli, dan mungkin lebih menular.

Sekitar 29 juta orang di Brasil telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 lebih dari 13% dari populasi. Sekitar 13 juta telah suntikan kedua.

Tetapi kota-kota di 14 dari 27 negara bagian Brasil harus menangguhkan dosis kedua karena kekurangan, menurut TV Globo.

Bolsonaro secara kontroversial meremehkan virus itu, menentang kebijakan tinggal di rumah untuk menahannya dan menolak beberapa tawaran vaksin.

Presiden sayap kanan telah membela penanganannya terhadap pandemi, mengatakan kepada para pendukung, "Saya tidak salah apa-apa." (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya