Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SATU dosis vaksin covid-19 buatan Pfizer atau AstraZeneca ternyata mampu membuat seseorang yang positif covid-19 untuk menularkan virus itu ke anggota keluarganya hingga 50%. Hal itu terungkan dalam sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan pada Rabu (28/4).
Penelitian oleh Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) itu menemukan bahwa mereka yang tertular covid-19 tiga pekan setelah menerima suntikan pertama covid-19 akan memiliki risiko lebih rendah antara 38% dan 49% untuk menularkan virus korona kepada anggota keluarga yang tigggal serumah dibandingkan mereka yang tidak divaksin.
"Ini adalah kabar yang luar biasa. Kita sudah mengetahui bahwa vaksinasi bisa menyelamatkan nyawa dan penelitian ini juga menemukan bahwa vaksinasi bisa memangkas tingkat penularan virus mematikan ini," ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Baca juga: AS akan Longgarkan Pembatasan Covid-19 Bagi Pelajar Asing
"Penelitian ini semakin membuktikan bahwa vaksin adalah cara terbaik untuk keluar dari pandemi itu karena vaksinasi melindungi Anda dan mencegah Anda menulari anggota keluarga Anda," lanjutnya.
Penelitian ini mengumpulkan data dari 57.600 responden di 24 ribu rumah yang ditemukan kasus positif covid-19 meski telah menerima vaksinasi dibandingkan 1 juta responden yang belum divaksinasi.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa vaksinasi memangkas peluang mengalami covid-19 yang bergejala sebanyak 65%, selama empat pekan setelah dosis pertama.
Rumah tangga disebut sebagai risiko tinggi penularan dan hasil yang sama terkait penularan akan menunjukkan hal yang sama di kondisi serupa, misalnya panti jompo dan penjara," ujar PHE dalam keterangan resmi mereka.
"Vaksinasi bukan hanya mencegah keparahan dari covid-19 dan mencegah kematian, kita juga melihat bahwa vaksinasi juga mencegah penularan penyakit itu kepada orang lain," imbuh PHE. (AFP/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved