Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dampak Covid-19, Brasil Imbau Wanita di Negaranya Tunda Kehamilan

Atikah Ishmah Winahyu
17/4/2021 08:54
Dampak Covid-19, Brasil Imbau Wanita di Negaranya Tunda Kehamilan
Pasien menggunakan teknologi non-invasif baru yang dapat mengurangi kebutuhan intubasi di area covid-19 di Brasil.(AFP/SILVIO AVILA)

BRASIL mengimbau wanita di negaranya untuk menunda kehamilan sampai pandemi covid-19 terburuk berlalu. Pemerintah mengatakan bahwa varian virus yang menghancurkan negara di Amerika Selatan tersebut tampaknya berdampak bagi ibu hamil lebih dari virus korona versi sebelumnya.

Rekomendasi tersebut beredar saat Brasil terus menjadi salah satu pusat pandemi global, dengan lebih banyak warga Brasil yang meninggal karena virus setiap hari daripada di tempat lain di dunia. Rumah sakit sedang berada di bawah tekanan dan stok obat yang dibutuhkan untuk mengintubasi pasien yang sakit parah semakin menipis, dengan Brasil beralih ke mitra internasional untuk bantuan dengan persediaan darurat.

"Jika memungkinkan, tunda kehamilan sedikit hingga saat yang lebih baik," kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Raphael Parente dalam konferensi pers pada Jumat (16/4).

Dia mengatakan, rekomendasi tersebut diberikan karena tekanan pada sistem kesehatan dan karena varian Brasil yang lebih mudah menular yang dikenal sebagai P1.

"Pengalaman klinis para spesialis menunjukkan bahwa varian baru ini bekerja lebih agresif pada wanita hamil," terangnya.

Dia menuturkan sebelumnya kasus covid-19 selama kehamilan difokuskan pada trimester akhir dan kelahiran. Sedangkan akhir-akhir ini ada kasus yang lebih serius pada trimester kedua dan terkadang pada trimester pertama.

Varian P1, pertama kali ditemukan di kota Amazon Manaus, dengan cepat menjadi dominan di Brasil. Diperkirakan varian ini menjadi faktor utama di balik gelombang besar infeksi yang telah menyebabkan jumlah kematian di negara itu menjadi lebih dari 350.000, tertinggi kedua di dunia setelah AS.

Wabah di Brasil semakin memengaruhi warga berusia lebih muda, dengan data rumah sakit menunjukkan bahwa pada bulan Maret lebih dari setengah dari semua pasien dalam perawatan intensif berusia 40 tahun atau lebih muda.

Presiden Jair Bolsonaro menentang penguncian dan mengadakan acara besar tanpa mengenakan masker. Baru-baru ini dia menggunakan vaksin sebagai solusi yang berpotensi, tetapi peluncuran inokulasi telah terganggu oleh penundaan dan meleset dari target. Minggu ini, vaksinasi dihentikan di beberapa kota karena kekurangan pasokan vaksin, menurut media lokal.

Lonjakan kasus covid-19 juga membuat rumah sakit kekurangan obat penenang yang dibutuhkan untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Pengiriman darurat obat tiba di Brasil pada Kamis malam dari Tiongkok, sementara sumbangan dari Spanyol diharapkan tiba minggu depan.

baca juga: Mulai Mei, Italia akan Izinkan Seribu Penonton Masuk Stadion 

Rio de Janeiro dan São Paulo sama-sama telah membunyikan alarm atas kekurangan obat penennag. Sekretaris kesehatan São Paulo mengatakan minggu ini bahwa kemampuan kota untuk merawat pasien virus korona yang sakit parah berada di ambang kehancuran.

Meskipun kekurangan obat dan 85 persen tempat tidur perawatan intensif terisi, São Paulo mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan mulai membuka kembali toko dan restoran. Alasannya jumlah rawat inap baru telah turun, dan cukup aman pembukaan toko dan restoran (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya