Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ghani: Pasukan Keamanan Afghanistan Mampu Bela Rakyat dan Negara

Atikah Ishmah Winahyu
15/4/2021 11:02
Ghani: Pasukan Keamanan Afghanistan Mampu Bela Rakyat dan Negara
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani(AFP/Wakil Kohsar)

PRESIDEN Afghanistan Ashraf Ghani mengaku telah berbicara dengan rekannya, Joe Biden, tentang penarikan tentara AS dari negaranya. Ghani mengatakan pasukannya mampu untuk mempertahankan Afghanistan.

"Malam ini, saya telah menelepon Presiden Biden di mana kami membahas keputusan AS untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada awal September. Afghanistan menghormati keputusan AS dan kami akan bekerja dengan mitra AS kami untuk memastikan transisi yang mulus,” cuit Ghani.

"Pasukan keamanan dan pertahanan yang dibanggakan Afghanistan sepenuhnya mampu membela rakyat dan negaranya, yang telah mereka lakukan selama ini, dan yang untuknya bangsa Afghanistan akan selamanya tetap bersyukur,” imbuhnya.

Pada Rabu (14/4), Biden secara resmi mengumumkan penarikan pasukan tanpa syarat dari Afghanistan. Sebelumnya, pasukan AS telah menghabiskan dua dekade dalam pertempuran berdarah yang sebagian besar tidak membuahkan hasil melawan Taliban.

Pejabat administrasi mengatakan ingin penarikan pasukan selesai pada 11 September 2021.

Baca juga: Biden: Waktunya Mengakhiri Perang AS di Afghanistan

Intelijen AS memperingatkan minggu ini bahwa pemerintah di Kabul akan berjuang untuk menahan Taliban jika koalisi mundur.

Banyak warga Afghanistan terutama wanita, yang sebagian besar tidak terlibat dalam pembicaraan damai antara pemberontak dan Kabul, takut akan kembali ke rezim Islam yang represif di Taliban jika AS mundur.

Para pengamat juga khawatir akan terjadi perang saudara jika Kabul dibiarkan menghadapi Taliban sendirian. Perserikatan Bangsa-Bangsa mendokumentasikan kekerasan luar biasa terhadap warga sipil dalam sebuah laporan baru pada Rabu, dan mengatakan tindakan mendesak diperlukan oleh semua pihak untuk menghentikan pertempuran.

Dijuluki perang selamanya, serangan militer AS di Afghanistan dimulai sebagai tanggapan atas serangan teroris 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya