Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 103.558 Per Hari

 Atikah Ishmah Winahyu
05/4/2021 13:32
Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 103.558 Per Hari
Para pengunjung berkerumun di pantai Juhu, Mumbai, India, Minggu (4/4/2021). Kasus Covid-19 di negara terus melonjak tinggi per harinya.( Sujit Jaiswal / AFP)

INDIA melaporkan rekor peningkatan infeksi virus korona menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat (AS) yang mengonfirmasi lebih dari 100.000 kasus baru dalam sehari.

Kasus Covid-19 harian negara itu melonjak 103.558 pada Senin (5/4), peningkatan harian terbesar menurut data kementerian kesehatan menjadikan total kasus menjadi 12,6 juta, tertinggi setelah AS dan Brasil.

Kematian melonjak mencapai 478 kasus, masih salah satu tingkat kematian terendah di dunia, sehingga totalnya menjadi 165.101 kematian.

India telah mencatat jumlah infeksi terbanyak dalam seminggu terakhir di manapun di dunia.

Infeksi harian negara itu telah melonjak sekitar 12 kali lipat sejak mencapai titik terendah multi-bulan pada awal Februari 2021, ketika pihak berwenang melonggarkan sebagian besar pembatasan dan sebagian besar warga berhenti memakai masker dan mengikuti jarak sosial.

Varian virus yang lebih menular mungkin juga berperan dalam gelombang kedua, menurut beberapa ahli epidemiologi.

India melaporkan lebih dari 90.000 kasus setiap hari pada September tahun lalu, hingga mencapai 97.894 kasus pada pertengahan September.

Setelah itu infeksi turun tajam, hanya meningkat lagi mulai akhir Februari ketika kegiatan ekonomi dibuka kembali sepenuhnya dan virus mutan baru menyebar.

Negara Bagian Maharashtra, ibu kota keuangan India, Mumbai, melaporkan rekor 57.074 kasus baru dalam semalam.

Pemerintah Maharashtra pada Minggu (4/4) mengumumkan pembatasan baru, termasuk jam malam dan penutupan akhir pekan, untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Negara bagian akan mulai menutup pusat perbelanjaan, bioskop, bar, restoran, dan tempat ibadah mulai Senin malam.

Pihak berwenang juga akan memberlakukan penguncian total pada akhir pekan, karena para ahli khawatir terhadap potensi kekurangan tempat tidur perawatan kritis di rumah sakit, terutama di kota-kota kecilnya. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya