Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kehadiran vaksin covid-19 seharusnya tidak menggoda negara-negara untuk melonggarkan upaya memerangi pandemi virus korona.
"Kita berpikir kita sudah melalui ini, tidak," kata pakar darurat WHO Mike Ryan dalam sebuah pengarahan yang dilakukan secara daring.
"Negara-negara akan meluncur kembali ke gelombang ketiga dan keempat jika kita tidak berhati-hati," imbuhnya.
Rekor kematian akibat covid-19 telah dilaporkan di Brasil pekan ini dan sistem rumah sakitnya di ambang kehancuran, yang sebagian didorong oleh varian yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di sana.
Baca juga: Sebelum Vaksin, Imunitas Tubuh Lansia Harus Ditingkatkan
Di tingkat global, jumlah kasus covid-19 membalikkan tren penurunan selama enam minggu pada pekan lalu, meskipun jutaan dosis vaksin telah dikirimkan dalam beberapa pekan terakhir.
"Sekarang bukan waktunya untuk Brasil atau di mana pun dalam hal ini melonggarkan (upaya lawan pandemi)," ucap Ryan.
"Hadirnya vaksin adalah momen harapan besar, tetapi juga berpotensi menjadi momen di mana kita kehilangan konsentrasi," terangnya.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan epidemi di Brasil sebagai sangat memprihatinkan.
"Jika Brasil tidak serius, maka itu akan terus mempengaruhi semua lingkungan di sana dan sekitarnya," kata Tedros.(CNA/OL-5)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved