Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

500 Ribu Kematian Covid-19, Biden Gelar Upacara Peringatan

Atikah Ishmah Winahyu
23/2/2021 08:57
500 Ribu Kematian Covid-19, Biden Gelar Upacara Peringatan
Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden mengheningkan cipta saat upacara lilin penghormatan kepada korban Covid-19.(SAUL LOEB / AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mencatat 500.071 kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi hingga Senin (22/2), menurut data Universitas Johns Hopkins. Sementara itu, lebih dari 28 juta orang telah dinyatakan positif mengidap virus korona di AS.

Kedua angka tersebut adalah yang terburuk di dunia dan pandemi telah menyoroti kemampuan AS untuk mengatasi bencana semacam itu, terutama selama masa jabatan Donald Trump yang penuh gejolak.

Presiden AS Joe Biden menggelar upacara peringatan lilin dan momen hening bagi 500.000 korban yang telah kehilangan nyawa akibat Covid-19. Ibu negara, wakil presiden, dan suami wakil presiden juga turut hadir untuk memberikan penghormatan kepada para korban dengan mengheningkan cipta dalam sebuah upacara saat matahari terbenam Senin (22/2) malam.

“Saya tahu bagaimana rasanya tidak berada di sana saat itu terjadi. Saya tahu bagaimana rasanya ketika Anda berada di sana, memegang tangan mereka penyesalan, kemarahan,” kata Biden dalam sambutannya.

Dia pun berjanji akan berupaya untuk mengakhiri pandemi ini dan Amerika akan kembali ke kehidupan normalnya seperti sediakala.

“Kita bisa melewati ini, saya berjanji pada kalian. Saya turut berduka bersama kalian,” tambahnya.

Pakar Penyakit Menular AS Anthony Fauci mengatakan, perpecahan politik berkontribusi secara signifikan terhadap jumlah kematian Covid-19 di AS. Menurutnya, setengah juta kematian seharusnya tidak terjadi di sebuah negara yang kaya dan maju.

"Bahkan dalam keadaan terbaik, ini akan menjadi masalah yang sangat serius," kata Fauci.

“Namun, itu tidak menjelaskan bagaimana negara yang kaya dan canggih dapat memiliki persentase kematian terbanyak dan menjadi negara yang paling terpukul di dunia. Yang saya percaya seharusnya tidak terjadi,” tuturnya.

Dengan 4% populasi dunia, AS memiliki 20% dari total angka kematian dan salah satu tingkat kematian tertinggi per 100.000 penduduk.

Hingga saat ini, sekitar 13% dari populasi AS atau 43 juta orang, telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Biden telah berjanji untuk menyediakan 600 juta dosis vaksin pada akhir Juli. (Aiw/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya