Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Iran Waspadai Gelombang Keempat Covid-19

Antara
14/2/2021 13:09
Iran Waspadai Gelombang Keempat Covid-19
Seorang warga Iran mengenakan masker saat melintasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, Desember 2020.(AFP/ATTA KENARE)

MENTERI Kesehatan Iran Saeed Namaki pada Sabtu (13/2) memperingatkan gelombang keempat covid-19, dengan kemungkinan penyebaran virus bermutasi di negara yang paling parah terdampak pandemi di Timur Tengah tersebut.
 
Presiden Hassan Rouhani melalui stasiun TV pemerintah mengatakan bahwa alarm sedang berbunyi untuk gelombang virus korona baru keempat  ketika setidaknya sembilan kota dan daerah di Iran barat daya mengumumkan zona merah berisiko tinggi usai terjadi peningkatan kasus pada Jumat (12/2).
 
"Hari-hari sulit mulai kita rasakan dan kita harus bersiap melawan virus bermutasi yang paling sulit dikendalikan, yang sayangnya menginfeksi negara," kata Namaki di hadapan pimpinan universitas kedokteran dalam pertemuan yang disiarkan langsung oleh stasiun TV pemerintah.
 
Namaki mengatakan tiga kematian pertama akibat varian covid-19 Inggris di Iran pekan ini, termasuk pada perempuan berusia 71 tahun tanpa riwayat perjalanan, menunjukkan bahwa virus sedang menyebar dan kemungkinan muncul klaster baru di kota, desa, atau keluarga.
 
Namaki pun mendesak masyarakat Iran agar menghindari kerumunan supaya 'tidak mengubah pernikahan menjadi pemakaman' selama Februari, saat banyak pasangan melangsungkan pernikahan.

Baca juga: Iran Mulai Gelar Vaksinasi
 
Iran mulai menjalankan vaksinasi pada warganya pada Selasa (9/2), dua pekan setelah menyatakan tidak ada kota 'merah' di negara tersebut. Vaksinasi berfokus pada petugas medis ICU selagi otoritas menunggu vaksin yang cukup bagi masyarakat umum.
 
Pada Jumat, Iran menerima 100.000 dari dua juta dosis vaksin covid-19 Sputnik V buatan Rusia yang telah dipesannya. Media pemerintah menyebutkan bahwa Moskow kemungkinan menambah pesanan tersebut hingga lima juta dosis dan mengizinkan Iran untuk memproduksi vaksin secara lokal.
 
Teheran juga akan menerima lebih dari empat juta dosis vaksin dari produsen AstraZeneca. Iran sendiri berencana memvaksin 1,3 orang hingga 20 Maret. Hingga kini, di Iran mengalami lebih dari 1,5 juta kasus covid-19 dan 58.883 kematian, menurut data Kementerian Kesehatan.
 
Teheran pada Desember tahun lalu mulai melakukan uji coba pada manusia vaksin pertama. Ada tiga calon vaksin di Iran saat itu. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya