Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Regulator Obat Eropa Setujui Vaksin Covid-19 Astra-Oxford

Mediaindonesia.com
30/1/2021 06:28
Regulator Obat Eropa Setujui Vaksin Covid-19 Astra-Oxford
Ilustrasi vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca dan Oxford(AFP/Joel Saget)

VAKSIN covid-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford mendapatkan rekomendasi persetujuan dari regulator obat-obatan Eropa. Vaksin tersebut diperuntukkan bagi orang berusia di atas 18 tahun.

Dengan demikian, vaksin buatan Astra-Oxford itu merupakan vaksin ketiga yang akan diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa.

European Medicines Agency (EMA) menyebut vaksin AstraZeneca mendemonstrasikan kemanjuran sekitar 60% dalam uji coba yang menjadi dasar keputusan ini.

EMA juga menyebutkan belum ada hasil uji yang cukup terhadap orang-orang berusia di atas 55 tahun untuk menentukan seberapa baik vaksin itu bekerja untuk kelompok umur tersebut.

Baca juga: Brasil Setujui Vaksin Korona CoronaVac dan AstraZeneca-Oxford

Namun, EMA mengatakan perlindungan tetap perlu dilakukan dan vaksin dapat diberikan kepada orang-orang lansia.

"Dengan opini positif ketiga ini, kami telah memperluas gudang vaksin yang tersedia untuk negara-negara anggota Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) untuk memerangi pandemi dan melindungi warga," kata Direktur Eksekutif EMA  Emer Cooke.

Eropa sangat membutuhkan banyak vaksin virus korona untuk mempercepat program vaksinasinya, namun pemasok vaksin seperti AstraZeneca dan Pfizer menghadapi kesulitan dalam mengirimkan jumlah vaksin yang dijanjikan untuk awal tahun ini.

Vaksin covid-19 buatan AstraZeneca diberikan melalui dua suntikan ke lengan, suntikan kedua vaksin diberikan antara 4 hingga 12 minggu setelah yang pertama.

Pada Kamis (28/1), kekhawatiran atas efektivitas vaksin AstraZeneca bagi para lansia muncul saat komite vaksin Jerman mengatakan vaksin harus diberikan hanya kepada orang berusia antara 18 hingga 64 tahun, karena kurangnya data tentang seberapa efektif vaksin tersebut pada orang-orang yang lebih tua (di atas 64 tahun).(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya