Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Regulator UE dan Inggris Izinkan Boeing 737 Kembali Mengangkasa

Atikah Ishmah Winahyu
28/1/2021 08:39
Regulator UE dan Inggris Izinkan Boeing 737 Kembali Mengangkasa
Pesawat Boeing 737 Max(AFP/Jason Redmond)

PESAWAT Boeing 737 Max telah diberi lampu hijau untuk kembali mengudara di Inggris dan Uni Eropa, setelah 22 bulan dilarang terbang akibat mengalami dua kecelakaan fatal.

Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA), Rabu (27/1), mengatakan pihaknya telah mencabut larangan terbang 737 Max di wilayah udara Inggris dan bahwa maskapai penerbangan Inggris akan diizinkan menerbangkan pesawat itu.

Keputusan itu diambil tidak lama setelah Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) juga mengeluarkan persetujuan akhirnya. Namun, CAA menekankan persyaratan pelatihan pilot diperlukan dalam beberapa waktu sebelum pesawat mengudara di Inggris.

Baca juga: Biden Pertahankan Negosiator AS dengan Taliban

“Pikiran kami tetap pada mereka yang terkena dampak kecelakaan tragis Boeing 737 Max. Ini bukanlah keputusan yang kami anggap enteng dan kami tidak akan mengizinkan kembali layanan untuk operator Inggris, atau mencabut larangan atas pesawat yang beroperasi di wilayah udara Inggris, kecuali kami yakin bahwa jenis pesawat itu layak terbang dan dapat dioperasikan dengan aman,” kata Kepala Eksekutif CAA Richard Moriarty.

CAA mendapatkan kembali tanggung jawab untuk mengawasi wilayah udara Inggris setelah keluarnya Inggris dari UE pada 31 Desember. CAA mengatakan 737 Max akan menjalani pengawasan ketat setelah kembali.

Dua maskapai penerbangan dari Inggris memiliki 737 pesawat 737 Max di armada mereka yakni maskapai Irlandia Ryanair dan perusahaan perjalanan Anglo-Jerman Tui.

British Airways mengatakan, pihaknya berencana membeli 200 pesawat, tetapi belum memesan secara pasti.

Tui mengatakan akan membiarkan pelanggan mengganti penerbangan secara gratis jika mereka merasa tidak nyaman terbang dengan pesawat tersebut. Tetapi, Ryanair mengatakan tidak akan dapat menawarkan hal itu karena rencananya dapat berubah dalam waktu singkat.

Regulator mengatakan, setiap pesawat 737 Max akan diminta menjalani peningkatan perangkat lunak, pengerjaan ulang sistem kelistrikannya, pemeriksaan pemeliharaan, pembaruan manual operasi dan pelatihan awak sebelum memasuki layanan kembali.

Akibatnya, di UE setiap pesawat harus menjalani arahan kelaikan udara yang diperbarui, yang akan dijadwalkan oleh operator pesawat dan diawasi otoritas penerbangan nasional dari masing-masing 27 negara anggota UE, yang berarti mungkin juga perlu waktu sebelum 737 Max lepas landas lagi di Eropa.

Pencabutan larangan terbang diberikan pada hari yang sama ketika Boeing mengungkapkan kerugian bersih sebesar US$11,9 miliar untuk 2020, yang menjadi kerugian terbesar dalam sejarah produsen pesawat itu akibat pandemi covid-19 dan kasus 737 Max menyebabkan pendapatan merosot sebesar 24%. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya