Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Harga Emas Anjlok Seiring Penguatan Dollar

Antara
16/1/2021 06:35
Harga Emas Anjlok Seiring Penguatan Dollar
Emas batangan investasi(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

HARGA emas turun tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut karena nilai tukar dolar AS melanjutkan kenaikannya.

Kenaikan kurs dolar membayangi daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi setelah presiden terpilih AS mengusulkan paket stimulus baru 1,9 triliun dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, jatuh 21,5 dolar AS atau 1,16 persen menjadi ditutup pada 1.829,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (14/1/2021), emas berjangka turun 3,5 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.851,40 dolar AS per ounce.

Emas berjangka terangkat 10,7 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.854,90 dolar AS per ounce pada Rabu (13/1/2021), setelah merosot 6,6 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.844,20 dolar AS pada Selasa (12/1/2021), dan melonjak 15,4 dolar AS atau 0,84 persen menjadi 1.850,80 dolar AS pada Senin (11/1/202).

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2020, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Serangan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil (obligasi) AS telah memicu koreksi jangka pendek," kata Analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Baca juga: Biden Janjikan Program Besar

"Pasar emas terjebak di antara pembelian jangka panjang didukung ekspektasi inflasi yang meningkat karena langkah-langkah stimulus, tetapi penjualan karena dolar telah melambung dan kekhawatiran atas pengurangan pelonggaran kuantitatif (QE) terwujud."

Sementara nilai tukar dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), terangkat permintaan safe-haven yang meningkat di tengah kekhawatiran penyebaran COVID-19 dan penjualan ritel AS yang lemah.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,59 persen menjadi 90,77.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2079 dolar AS dari 1,2155 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3581 dolar AS dari 1,3681 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia juga melemah menjadi 0,7709 dolar AS dari 0,7783 dolar AS.

Sementara itu, dolar AS dibeli 103,86 yen Jepang, lebih tinggi dari 103,79 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,8910 franc Swiss dari 0,8877 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2728 dolar Kanada dari 1,2637 dolar Kanada. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya