Inggris Hadapi Situasi Darurat Akibat Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
07/1/2021 09:58
Inggris Hadapi Situasi Darurat Akibat Covid-19
Suasana lockdown di Inggris(AFP/OLI SCARFF)

INGGRIS tengah menghadapi situasi darurat kesehatan setelah data menunjukkan lebih dari 1.000 orang meninggal akibat covid-19 dalam 24 jam dan rumah sakit melaporkan rekor 30.000 pasien covid-19 dirawat.

Peningkatan jumlah korban jiwa terjadi dua hari setelah Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan pemberlakuan lockdown baru.

Jumlah kematian harian sebanyak 1.041 orang adalah yang terburuk sejak gelombang pertama virus dan jumlah infeksi baru mencapai titik tertinggi 62.322 kasus.

Pada Senin (4/1), PM mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah. Hampir dua minggu setelah komite Sage pemerintah memperingatkan varian baru covid-19 perlu dikendalikan dengan upaya yang lebih ketat, termasuk penutupan sekolah.

Berbicara kepada anggota parlemen di Westminster, Johnson menegaskan pembatasan covid-19 secara berjenjang di Inggris telah berfungsi hingga kedatangan varian baru infeksi tersebut.

“Tidak dapat dihindari bahwa faktanya berubah, dan kita harus mengubah respon kita," kata Johnson.

Baca juga: Warga Inggris Diharuskan Tinggal di Rumah

Tetapi Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer menilai pengambilan keputusan dalam menangani covid-19 di Inggris buruk, termasuk karena Johnson menolak memberi sanksi lockdown pemutus mata rantai pada September.

“Kita memiliki sistem berjenjang yang tidak berfungsi, kemudian kita mengalami bencana karena penundaan keputusan untuk mengubah aturan saat Natal,” kata Starmer.

“Nasihat terbaru tentang situasi kita sekarang diberikan pada 22 Desember, tetapi tidak ada tindakan yang diambil selama dua minggu hingga Senin minggu ini. Ini adalah keputusan yang membawa kita ke posisi sekarang," imbuhnya.

Beberapa anggota parlemen Tory menyuarakan penolakan langsung terhadap lockdown. Pun banyak yang menekan Johnson dan sekretaris kesehatan Matt Hancock, untuk mempercepat pengiriman vaksin dan menyerukan lebih banyak dukungan keuangan untuk bisnis yang terdampak.(The Guardian/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya