Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tiga Tentara Perdamaian PBB Tewas di Republik Afrika Tengah

Nur Aivanni
26/12/2020 21:45
Tiga Tentara Perdamaian PBB Tewas di Republik Afrika Tengah
Presiden Republik Afrika Tengah, Faustin Archange Touader.(ASHRAF SHAZLY / AFP)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa tiga penjaga perdamaian PBB telah dibunuh oleh kombatan tak dikenal di Republik Afrika Tengah (CAR). Berita itu muncul setelah koalisi pemberontak membatalkan gencatan senjata dan akan melanjutkan gerakannya di ibu kota.

"Tiga penjaga perdamaian dari Burundi tewas dan dua lainnya terluka menyusul serangan terhadap pasukan PBB dan pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afrika Tengah," kata PBB dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Serangan itu terjadi di Dekoa di Prefektur Kemo dan di Bakouma di Prefektur Mbomou, katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengutuk keras insiden terbaru tersebut dan meminta otoritas CAR untuk menyelidiki serangan keji tersebut. Dia juga memperingatkan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB mungkin merupakan kejahatan perang.

Menjelang pemungutan suara, Presiden Faustin Archange Touadera menuduh pendahulunya Francois Bozize merencanakan kudeta. Bozize - yang berada di bawah sanksi PBB dan dilarang mencalonkan diri - membantah tuduhan itu.

Pada Selasa (22/12), seorang milisi merebut kota terbesar keempat di negara itu, sebelum direbut kembali oleh pasukan keamanan yang didukung oleh penjaga perdamaian PBB.

Kelompok pemberontak melancarkan serangan seminggu yang lalu dengan mengancam akan bergerak ke ibu kota Bangui, yang digambarkan oleh pemerintah sebagai percobaan kudeta.

Namun, gencatan senjata yang ditengahi menjelang pemilihan umum gagal pada Jumat dengan Coalition of Patriots for Change (CPC) mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan dorongannya ke ibu kota. CPC dibentuk pada 19 Desember oleh kelompok bersenjata yang menuduh Touadera berusaha memperbaiki suara.

Bentrokan kembali terjadi pada Jumat di Bakouma, menurut juru bicara pasukan penjaga perdamaian MINUSCA PBB Vladimir Monteiro. MINUSCA, pada Kamis, mengatakan bahwa 300 kontingen bala bantuan Rwanda telah tiba di negara itu.

Rusia, yang baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama militer dengan pemerintah Touadera, juga telah mengirim setidaknya 300 instruktur militer untuk mendukung pasukan CAR menjelang pemungutan suara. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik