Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Sejumlah Negara sudah Memulai Vaksinasi Massal

(Nur/Aiw/AFP/CNA/Nikkei Asia/X-7)
16/12/2020 04:55
Sejumlah Negara sudah Memulai Vaksinasi Massal
(Sumber: Kemenkes/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset-MRC)

HADIRNYA sejumlah vaksin covid-19 membuat beberapa negara mulai merencanakan program vaksinasi. Dengan vaksinasi diharapkan dapat membalikkan gelombang wabah
virus korona terbesar di dunia.

Di Amerika Serikat, program vaksinasi massal dimulai Senin (14/12).

Seorang perawat di New York menjadi orang pertama di negara itu yang menerima suntikan Pfi zer-BioNTech dan disiarkan langsung di televisi.

“Rasanya tidak ada bedanya dengan menerima vaksin lain,” kata Sandra Lindsay, perawat di unit perawatan intensif.

Presiden AS Donald Trump di akun Twitter-nya mengucapkan selamat. “Vaksin Pertama Diberi kan. Selamat Amerika Serikat! Selamat DUNIA!” cicitnya.

Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden mencicit, “Tetap berharap - hari-hari yang lebih cerah di depan,”

Lebih dari 300 ribu orang di AS telah meninggal karena covid-19, menurut penghitungan Johns Hopkins University, ketika negara itu memulai program vaksin yang sangat ditunggu-tunggu.

Di hari yang sama, Uni Emirat Arab juga meluncurkan vaksinasi dengan mulai memberikan suntikan dari raksasa obat Tiongkok Sinopharm di Abu Dhabi.

Di Brasil, vaksinasi massal baru dimulai pada Maret 2021 dengan mengandalkan vaksin Astrazeneca. Kementerian Kesehatan Brasil terus mendapat tekanan untuk segera menyediakan vaksin di saat Inggris dan Amerika Serikat sudah mulai menggunakan vaksin yang dikembangkan Pfi zer.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa, mengatakan negaranya mengharapkan bisa menerima vaksin virus korona pertamanya pada 4 Januari 2021.

Begitu juga dengan Jerman, menekan otoritas Uni Eropa (UE) untuk mempercepat persetujuan vaksin covid-19.

Kantor Angela Merkel dan Kementerian Kesehatan Jerman menginginkan European Medicines Agency (EMA) memajukan tanggal persetujuan untuk vaksin Pfi zer-BioNTech menjadi 23 Desember dari 29 Desember.

Di sisi lain, Bandara Changi Singapura berupaya menjadi pusat distribusi vaksin covid-19 bagi Asia Tenggara. (Nur/Aiw/AFP/CNA/Nikkei Asia/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik