Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Vaksinasi Covid-19 di Brasil Diperkirakan Baru Dimulai Maret 2021

Atikah Ishmah Winahyu
15/12/2020 07:22
Vaksinasi Covid-19 di Brasil Diperkirakan Baru Dimulai Maret 2021
Seorang relawan mendapatkan suntikan vaksin covid-19 dalam uji klinis di Porto Alegre, Brasil.(AFP/SILVIO AVILA)

VAKSINASI massal covid-19 di Brasil diperkirakan baru akan dimulai pada Maret 2021 dengan mengandalkan vaksin AstraZeneca.

Kementerian Kesehatan Brasil terus mendapat tekanan untuk segera menyediakan vaksin saat Inggris dan Amerika Serikat (AS) sudah mulai menggunakan vaksin yang dikembangkan Pfizer.

Pemerintah juga menuai kritik karena dituding tidak mengamankan pasokan kandidat vaksin potensial yang cukup beragam untuk vaksinasi massal.

"Ini bukan lari cepat 100 meter," kata Wakil Presiden Produksi dan Inovasi Kesehatan di Institut Fiocruz, Marco Krieger, dalam sebuah wawancara. "Kami di Fiocruz bersiap untuk maraton.”

Baca juga: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Massal

Krieger mengatakan, Fiocruz, lembaga yang berkesepakatan memproduksi vaksin AstraZeneca yang berbasis di Rio de Janeiro, diharapkan dapat memproduksi 100 juta dosis pada paruh pertama 2021 dan 110 juta dosis lagi pada paruh kedua. Jangka waktu tersebut tergantung pada persetujuan dari regulator kesehatan Anvisa.

Vaksin AstraZeneca adalah harapan utama Brasil, dengan kesepakatan 1,9 miliar reais atau US$371,6 juta pada Juni untuk mengamankan bahan mentah dan transfer teknologi produksi ke Fiocruz.

Meski telah lama menjadi pelopor di dunia, vaksin AstraZeneca telah didahului Pfizer yang menjadi vaksin covid-19 pertama yang diluncurkan di Inggris.

Brasil telah bergerak mengamankan vaksin Pfizer melalui penandatanganan letter of intent untuk memesan lebih dari 70 juta dosis. Tetapi, menurut rencana, vaksinasi nasional pemerintah, hanya 2 juta di antaranya yang akan dikirim dalam tiga bulan pertama tahun depan.

Di Sao Paulo, negara bagian terkaya dan terpadat di Brasil, Gubernur Joao Doria telah mendapatkan 60 juta dosis vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech Tiongkok. Namun, data khasiat untuk vaksin tersebut masih belum dirilis dan masih belum jelas apakah pemerintah federal akan membelinya.

Oleh karena itu, Krieger yakin opsi AstraZeneca akan terus menjadi yang paling penting bagi Brasil, meskipun akan membutuhkan waktu untuk membangun kekebalan yang signifikan.

"Hanya pada paruh kedua tahun depan kami akan memiliki tingkat perlindungan vaksinasi yang cukup untuk secara signifikan mengurangi peredaran virus," katanya.

Dia pun menambahkan bahwa 30%-40% populasi Brasil dapat diinokulasi pada pertengahan 2021.

"Kami melihat cahaya di ujung terowongan, tapi kami masih di dalam terowongan," tandasnya. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya