Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Indonesia-AS, Dua Sahabat yang Saling Membutuhkan

Insi Nantika Jelita
10/12/2020 16:48
Indonesia-AS, Dua Sahabat yang Saling Membutuhkan
Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhamamd Lutfi(Antaera/Ismar Patrizki)

INDONESIA dan Amerika Serikat (AS) dianggap merupakan negara sahabat yang saling membutuhkan satu sama lain. Hal itu ditegaskan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi.

Dia menuturkan, AS membutuhkan peran Indonesia dalam menjaga perdamaian kawasan Indo-Pasifik. Indonesia dianggap memiliki rekam jejak dalam mengurai ketegangan yang disebabkan Amerika Serikat dan Tiongkok selama ini.

"Amerika Serikat membutuhkan Indonesia di kawasan untuk memastikan perdamaian dan kesejahteraan yang ada. Kita bisa menjamin kedua negara ini memiliki hubungan yang baik dan bersahabat," kata Lutfi dalam acara United State-Indonesia Investment Summit ke-8 yang digelar virtual, Kamis (10/12).

Sementara itu, Indonesia membutuhkan peran Amerika Serikat dalam memajukan perekonomian nasional dengan mendukung berbagai macam perjanjian bilateral atau kerja sama dalam perdagangan.

"Kita berusaha mengejar transformasi dan sebagai negara kelas menengah berupaya untuk menjadi negara maju," tutur Lutfi.

Baca juga : Korsel Bangun Tempat Tidur Kontainer untuk Ringankan Beban RS

Untuk menjadi negara maju, lanjutnya, Indonesi perlu melipat gandakan produk domestik bruto atau GDP kedepannya.

"Dengan memanfaatkan bonus demografi kami yanh mungkin berakhir di 2038-2050, GDP kita perlu dilipat gandakan sebesar US$5.000 miliar. Perlu reformasi besar-besaran untuk mencapai angka itu," jelas Lutfi.

Selain itu, Amerika Serikat, melalui United States Trade Representative (USTR) secara resmi telah mengeluarkan keputusan untuk memperpanjang pemberian fasilitas GSP ke Indonesia. Lutfi pun meminta pemerintah memanfaatkan peluang tersebut dengan mendorong banyak ekspor ke AS.

"Ini harus diubah menjadi komposisi GDP perdagangan internasional. Indonesia harus menjadi negara industrialis dan membuka pasar baru," pungkas Lutfi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik