Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Biden Tunjuk Jenderal Kulit Hitam Sebagai Menhan AS

Nur Aivanni
08/12/2020 16:19
Biden Tunjuk Jenderal Kulit Hitam Sebagai Menhan AS
Pensiunan Jenderal Lloyd Austin yang dicalonkan Joe Biden sebagai Menteri Pertahanan AS.(AFP/Brendan Smialowski)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden akan mencalonkan Lloyd Austin, seorang pensiunan Jenderal Angkatan Darat, sebagai Menteri Pertahanan.

Apabila usulan itu disetujui Senat AS, Austin akan menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin Pentagon. Pencalonan Austin dikonfirmasi empat sumber, yang mengetahui keputusan Biden walau belum diumumkan secara resmi.

Baca juga: Sikap Biden tentang Perjanjian Nuklir Panaskan Iran-Israel

Sebagai perwira militer yang mengabdi selama 41 tahun, Austin mungkin akan ditentang beberapa pihak di Kongres AS. Berikut, lembaga pertahanan yang menarik garis yang jelas antara kepemimpinan sipil dan militer Pentagon.

Biden sudah mengenal Austin sejak jenderal tersebut memimpin AS dan pasukan koalisi di Irak. Saat itu, Biden menjabat sebagai Wakil Presiden AS. Austin adalah komandan korps multinasional-Irak di Baghdad pada 2008, ketika Barack Obama terpilih sebagai Presiden AS. Dia kembali memimpin pasukan AS sepanjang 2010-2011.

Austin pensiun dari militer pada 2016 dan dikenal memiliki kepemimpinan yang kuat dan kecerdasan yang tajam. Saat Austin pension, Obama pun memuji karakter dan kompetensinya.

Baca juga: Trump Segera Keluarkan Perintah Eksekutif Prioritas Vaksin

Penunjukkan Austin sebagai Menteri Pertahanan harus mendapat konfirmasi dari Senat AS. Dia juga membutuhkan pengecualian khusus, lantaran hukum federal mewajibkan perwira militer menunggu tujuh tahun setelah pensiun. Sebelum akhirnya bisa menjabat sebagai Kepala Pentagon.

Aturan itu memandang hanya warga sipil yang boleh menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Pengecualian itu sudah terjadi dua kali. Terakhir kali diterapkan kepada Jenderal Jim Mattis, Menteri Pertahanan yang ditunjuk Presiden AS Donald Trump.(The Guardian/AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya