Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kekerasan kembali Terjadi di Paris Terkait UU Keamanan Baru

MI
07/12/2020 01:15
Kekerasan kembali Terjadi di Paris Terkait UU Keamanan Baru
Unjuk rasa menentang Undang-Undang Keamanan baru di Paris, Prancis, Sabtu (5/11)(AFP)

KEKERASAN meletus di Paris pada Sabtu (5/12) saat aksi protes massal menentang Undang-Undang Keamanan baru.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, jumlah pengunjuk rasa berkurang dari pekan sebelumnya dengan angka nasional 52.350 dari 133.000 sepekan sebelumnya. Sekitar 5.000 orang berdemonstrasi di Paris dari pekan lalu sebanyak 46.000.

Jendela supermarket, agen properti, dan bank rusak, juga beberapa mobil terbakar di sepanjang Avenue Gambetta ketika ribuan orang berunjuk rasa menuju Place de la Republique.

Benda-benda juga dilemparkan ke arah polisi yang dibalas dengan gas air mata dalam pengulangan adegan kekerasan dari aksi protes akhir pekan lalu menentang Undang-Undang Keamanan yang akan membatasi publikasi gambar yang menunjukkan wajah polisi. 

Beberapa demonstran menggunakan benda-benda yang ditinggalkan di jalan-jalan untuk membuat barikade dadakan yang kemudian dibakar. Sebuah bank digeledah oleh pengunjuk rasa yang mendobrak masuk dan mengeluarkan dokumen yang kemudian mereka bakar di jalan.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan, seperti ‘Semua orang membenci polisi’. Beberapa dari mereka pun meledakkan bom asap dan petasan.

‘Pawai kebebasan’ dikombinasikan dengan hari unjuk rasa tahunan persatuan melawan pengangguran dan kerentanan, yang diadakan pada Sabtu pertama bulan Desember mencerminkan penolakan keras terhadap Pasal 24 Undang-Undang Keamanan yang baru. Artikel tersebut menetapkan hukuman untuk memublikasikan foto atau video yang mengidentifikasi polisi atau polisi dengan ‘niat’ untuk menyebabkan cedera psikologis atau fi sik, dan dipandang sebagai serangan langsung terhadap kebebasan pers.

Di akun Twitter-nya, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan bahwa polisi di Paris menghadapi individu yang sangat kejam. “Para preman menghancurkan Republik,” katanya.

Enam puluh empat orang ditahan di seluruh negeri, kata Darmanin, dan ada delapan polisi terluka. ((AFP/ Nur/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya