Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JAKSA Agung Amerika Serikat (AS) Bill Barr mengungkapkan Departemen Kehakiman tidak menemukan bukti kecurangan yang cukup signifikan dalam pemilu untuk membuat kandidat Partai Demokrat Joe Biden kalah dari petahana Presiden Donald Trump.
“Sampai saat ini, kami belum menemukan kecurangan dalam skala yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan,” kata Barr dalam sebuah wawancara.
Barr mengeluarkan komentar tersebut saat timses Trump terus berusaha membuktikan telah terjadi kecurangan di Negara Bagian Georgia, Michigan, Pennsylvania, dan tempat lain.
Baca juga: Wisconsin dan Arizona Konfirmasi Kemenangan Biden
Mereka berupaya mencegah kemenangan Biden yang akan diumumkan secara resmi di Electoral College pada 14 Desember 2020 mendatang.
"Dengan segala hormat kepada Jaksa Agung, belum ada kemiripan penyelidikan Departemen Kehakiman," kata pengacara Trump, Rudy Giuliani dan Jenna Ellis, dalam sebuah pernyataan menanggapi pengumuman Barr.
"Kami akan terus mengejar kebenaran melalui sistem peradilan dan badan legislatif negara bagian,” imbuh mereka.
Pengacara Trump telah mengklaim berbagai hal, mulai dari pengisian kotak suara dan pencetakan surat suara palsu, ribuan orang mati yang ikut memilih, hingga mesin penghitung suara yang diprogram untuk mendukung Biden.
Dalam beberapa gugatan hukum, seluruhnya ditolak oleh pengadilan. Timses Trump telah berusaha membatalkan jutaan suara untuk Biden berdasarkan klaim yang tidak memiliki bukti.
Namun, Barr mengatakan, "Ada satu pernyataan yang akan menjadi kecurangan sistemik dan itu akan menjadi klaim bahwa mesin pada dasarnya diprogram untuk membelokkan hasil pemilu".
"Dan DHS dan DOJ telah memeriksanya, dan sejauh ini, kami belum melihat apa pun untuk memperkuat pernyataan itu," katanya, merujuk pada departemen Keamanan dan Kehakiman Dalam Negeri.
Barr, yang sejak lama dipandang sebagai loyalis politik kepada Trump mengatakan, satu-satunya klaim penipuan yang berpotensi dibenarkan sangatlah khusus untuk serangkaian keadaan atau aktor atau perilaku tertentu.
"Itu bukan tuduhan sistemik," katanya. "Beberapa sudah meluas dan berpotensi mencakup beberapa ribu suara. Mereka telah ditindaklanjuti."
Komentar Barr dilaporkan pada waktu yang sama ketika dia tiba di Gedung Putih untuk pertemuan pada Selasa (1/12).
Selama pemilihan, laporan media mengatakan Trump tidak senang dengan Kepala Departemen Kehakiman karena tidak berusaha mendukung pemilihannya kembali, dan Barr dapat dipecat. (CNA/OL-1)
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai memberhentikan lebih dari 1.300 pegawainya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang sudah lama dirancang.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) secara resmi memulai proses pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.300 pegawainya pada Jumat (11/7).
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Situasi di panggung politik global tidak bisa dianggap main-main. Tanpa militansi dukungan rakyat semesta, kekuatan Indonesia terlalu kecil saat ini.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa akan mengenakan tarif impor AS sebesar 35% terhadap Kanada, kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Francesca Albanese, mengungkapkan keterkejutannya setelah mengetahui bahwa dirinya dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved