Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Trump Bersikeras Ada Kecurangan Pemilu

Basuki Eka Purnama
30/11/2020 10:15
Trump Bersikeras Ada Kecurangan Pemilu
Presiden AS Donald Trump(AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS )

DALAM wawancara televisi pertama sejak kekalahan di pemilu Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump, Minggu (29/11), menegaskan dirinya tidak akan pernah mengakui kemenangan Joe Biden dan melupakan teori konspirasi adanya kecurangan massal dalam penghitungan suara.

"Pandangan saya tidak akan berubah dalam enam bulan ke depan," ujar Trump dalam wawancara di stasiun televisi Fox News dengan Maria Bartiromo.

"Pemilu ini dicurangi. Pemilu ini palsu. Kami menang telak dalam pemilu itu," klaim petahana itu tanpa memberikan bukti apa pun.

Dalam wawancara berdurasi 45 menit, wawancara pertama Trump sejak Pemilu pada 3 November lalu, lebih banyak didominasi oleh monolog tanpa bukti mengenai kecurangan pemilu.

Baca juga: Biden Terkilir saat Bermain dengan Anjingnya

Saat Trump terus menyerang validitas sistem pemilu AS, tim hukum mantan pembawa acara televisi itu gagal menemukan bukti yang bisa diterima pengadilan.

Setiap harinya, gugatan Trump ditolak hakim dari berbagai penjuru negeri. Penolakan terakhir terjadi di Pengadilan Pennsylvania yang menolak gugatan dari pendukung Trump.

"Kami berusaha mengajukan bukti namun hakim tidak mengizinkan kami. Kami memiliki bukti yang sangat banyak," klaim Trump.

Mengabaikan batasan antara kantor presiden dan sistem keadilan, Trump mengeluh karena Departemen Kehakiman dan FBI tidak membantu dirinya.

"Mereka bak hilang," tuding Trump sembari mempertanyakan seandainya nanti Mahkamah Agung tidak mengambil tindakan.

"Mahkamah Agung harus mendengar kami. Sesuatu harus dilakukan di sana. Jika tidak, buat apa ada Mahkamah Agung?" kata Trump.

Hasil Pemilu 2020 tidaklah ketat. Biden meraih suara elektoral 306 sementara Trump hanya 232. Di suara populer pun Biden meraih 51% suara sementara Trump 47%. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya