Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Inggris Minta Vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca Dievaluasi

Atikah Ishmah Winahyu
27/11/2020 10:23
Inggris Minta Vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca Dievaluasi
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock(AFP/JESSICA TAYLOR / UK PARLIAMENT)

INGGRIS telah meminta regulator obat untuk mengevaluasi kandidat vaksin covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk pasokan sementara.

AstraZeneca memperkirakan 4 juta dosis akan tersedia di Inggris pada akhir bulan depan. Sedangkan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menargetkan peluncurannya dimulai sebelum Natal.

“Kami telah secara resmi meminta regulator untuk menilai vaksin Oxford-AstraZeneca untuk memahami datanya dan menentukan apakah memenuhi standar keamanan yang ketat,” kata Hancock dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca akan Jalani Uji Tambahan

"Surat ini merupakan langkah penting sebelum penyaluran vaksin secepat dan seaman mungkin," imbuhnya.

Badan Regulasi Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sudah menilai vaksin dalam tinjauan bergulir saat data tentang keamanan dan kemanjuran masuk.

Hancock juga telah meminta MHRA untuk menyetujui kandidat vaksin Pfizer-BioNTech setelah terbukti 95% efektif.

Oxford dan AstraZeneca mempublikasikan hasil efikasi sementara pada hari Senin yang menunjukkan bahwa vaksin dapat menjadi 90% efektif bila diberikan setengah dosis, kemudian diikuti dengan dosis penuh.

Pertanyaan dari berbagai tentang data Oxford-AstraZeneca dan kekuatan dari hasil uji semakin meningkat, meskipun MHRA menyetujui penggunaan dosis setengah atau dosis penuh yang diterima subkelompok dalam uji coba.

Penasihat sains terkemuka Inggris Patrick Vallance mengatakan pada Kamis bahwa hasil sementara menunjukkan vaksin Oxford/AstraZeneca efektif.

"Hasil utamanya adalah vaksin itu berhasil dan itu sangat menarik," kata Vallance.

Kepala petugas medis Chris Whitty menambahkan keputusan untuk mengevaluasi ada di tangan regulator. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik