Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pfizer-BioNTech Ingin Izin Vaksin Pertama di AS Dipercepat

Siswantini Suryandari
21/11/2020 07:24
Pfizer-BioNTech Ingin Izin Vaksin Pertama di AS Dipercepat
Pfizer dan BioNTech mengajukan vaksin covid-19 pertama untuk mendapatkan izin pemakaian di AS lebih awal.(JUSTIN TALLIS / AFP)

RAKSASA biotek AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech meminta persetujuan izin untuk meluncurkan vaksin virus korona mereka lebih awal di Amerika Serikat. Upaya ini dilakukan kedua perusahaan ini untuk mencegaj semakin meningkatnya kasus covid-19, sekaligus mencegah penguncian negara-negara akibat melonjaknya kasus covid-19. Kedua perusahaan itu mengajukan izin, Jumat (20/11).

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan komite vaksinnya akan bertemu pada 10 Desember untuk membahas permintaan otorisasi penggunaan darurat.

"FDA mengakui bahwa transparansi dan dialog sangat penting bagi publik agar percaya pada vaksin Covid-19," kata Kepala FDA. Stephen Hahn dalam sebuah pernyataan.

"Saya ingin meyakinkan rakyat Amerika bahwa proses FDA dan evaluasi data untuk potensi vaksin Covid-19 akan seterbuka dan setransparan mungkin," lanjutnya.

Hahn mengakui tidak bisa memprediksi berapa lama FDA melakukan peninjauan terhadap vaksin tersebut tetapi pemerintah federal mengatakan akan memberi lampu hijau lebih awal, kemungkinan Desember.

"Pengajuan di AS merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami untuk mengirimkan vaksin covid-19 ke dunia," kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.

baca juga: Anak Tertua Donald Trump Positif Covid-19

Saat ini gelombang pandemi terbaru jauh lebih banyak dibandingkan gelombang pertama saat virus itu menyerang Kota Wuha, Tiongkok. Kematian di seluruh dunia mendekati 1,4 juta dan infeksi mendekati 57 juta. Walaupun sesungguhnya jumlah pasti tidak diketahui karena setiap negara memiliki metode pelaporan berbeda dan banyak kasus tidak terdeteksi. (AFP/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik