Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mutasi Covid-19 dari Cerpelai di Denmark Dinyatakan Lenyap

Atikah Ishmah Winahyu
19/11/2020 19:15
Mutasi Covid-19 dari Cerpelai di Denmark Dinyatakan Lenyap
Cerpelai di Denmark di dalam kandang(AFP/Mads Claus Rasmussen)

KEMENTERIAN Kesehatan Denmark mengumumkan bahwa strain baru novel coronavirus yang berasal dari peternakan cerpelai di Denmark kemungkinan besar telah lenyap. Pernyataan ini dikeluarkan di tengah kekhawatiran masyarakat bahwa strain baru tersebut dapat membahayakan vaksin covid-19.

“Tidak ada lagi kasus varian cerpelai dengan kluster 5 yang terdeteksi sejak 15 September. Itulah sebabnya Institut Serum Negara menilai bahwa varian ini kemungkinan besar telah punah,” kata pihak Kementerian dalam sebuah pernyataan.

Dua minggu lalu, Denmark memerintahkan semua cerpelai yang dibudidayakan di seluruh negeri dimusnahkan untuk mencegah meluasnya wabah covid-19 di peternakan. Situasi ini diperburuk dengan penemuan varian yang telah bermutasi, yang menurut pihak berwenang menunjukkan berkurangnya sensitivitas terhadap antibodi.

Pada Rabu lslu, Menteri Pangan dan Pertanian negara Nordik itu mengundurkan diri, menyusul pengakuan pemerintah bahwa mereka tidak memiliki dasar hukum yang tepat di balik perintah pemusnahan tersebut, sehingga berpotensi melanggar konstitusi.

Baca juga : Vaksin Covid-19 AstraZeneca Beri Respon Imun Kuat pada Lansia

Partai-partai oposisi di Denmark meminta Perdana Menteri Mette Frederiksen untuk ikut mundur, dengan mengatakan bahwa dia juga bertanggung jawab. Frederiksen telah meminta maaf secara terbuka, tetapi mempertahankan keputusan untuk menyisihkan semua cerpelai itu masuk akal dan berdasarkan penilaian oleh otoritas kesehatan.

Berdasarkan peningkatan jumlah infeksi di bagian utara Denmark, rumah bagi sebagian besar peternakan cerpelai, Kementerian Kesehatan juga mengumumkan akan melonggarkan pembatasan yang diberlakukan dua minggu lalu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cerpelai telah menunjukkan kerentanan tertentu terhadap infeksi dari virus SARS-CoV-2. Masalah ini dipicu oleh fakta bahwa cerpelai dikembangbiakkan dalam jumlah besar dan hidup berdekatan. CNA/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya